HUTAN RUSAK Ilustrasi

Jakarta (Metrobali.com)-

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyatakan saat ini diketahui ada upaya pelepasan kawasan hutan untuk bisnis skala besar di beberapa provinsi di Indonesia dan itu diduga dilakukan oleh perusahaan besar.

“Ada proses pelepasan alih fungsi dan alih peruntukan hutan untuk dijadikan bisnis skala besar perkebunan sawit dan Marauke Integrated Food an Energy Estate (MIFE),” kata Manajer Hutan dan Perkebunan Walhi Nasional Zenzi Suhadi di Jakarta, Minggu (14/9).

Alih fungsi dan alih peruntukan hutan itu hingga 1,8 juta dan 952 ribu hektare diantaranya dilepaskan menjadi Area Peruntukan Lain (APL).

Pelepasan hutan di beberapa provinsi dengan skala besar itu salah satunya diketahui di wilayah Papua yang kemungkinan akan dijadikan sebagai ladang bisnis.

“Kami mengkhawatirkan proses pengusulan pelepasan hutan dan penyusunan tata ruang itu tidak relevan karena di dalamnya tidak melibatkan masyarakat Papua,” ucapnya.

Dikatakannya, dengan tidak dilibatkannya masyarakat Papua maka dicurigai wilayah tersebut sesungguhnya akan diperuntukan untuk bisnis skala besar sawit dan MIFE.

Walhi mengingatkan agar Kementerian Kehutanan harus berhati-hati dan memastikan benar bahwa kawasan hutan yang akan dilepas atas dasar kebutuhan masyarakat/komunitas.

“Jangan melepaskan sebuah kawasan hutan yang mana di atasnya telah dan akan ada konsesi perkebunan skala besar,” tutur pria bertubuh kurus tinggi itu.

Saat ini pemerintah harus bisa melihat karena selama ini review kawasan hutan untuk rencana tata ruang wilayah di daerah banyak ditunggangi perusahaan skala besar. AN-MB