Denpasar (Metrobali.com)-

 

Wakil Gubernur Bali mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan festival layang-layang yang rutin digelar tiap tahun. Menurutnya layang-layang merupakan bagian dari budaya khas daerah Bali yang patut dilestarikan. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menerima audensi dari Persatuan Layang-Layang Indonesia (Pelangi) Bali selaku Panitia Lomba Layang-layang XXXXII Tahun 2015 di Ruang  Kerja Wakil Gubernur, Kamis (2/7). “Lomba ini saya harap bukan semata-mata untuk mencari juara, tetapi juga sebagai wujud pelestarian budaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan,” harap Wagub.

 

Lomba yang melibatkan banyak orang dinilai juga harus memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan, baik bagi peserta, penonton maupun lingkungan sekitarnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan Wagub berharap agar panitia mengadakan koordinasi dan melibatkan pihak-pihak terkait seperti kepolisian, desa adat, pecalang, maupun kebersihan. Secara niskala, Wagub juga berharap agar panitia memohon keselamatan yang diwujudkan dalam bentuk upacara mecaru ataupun persembahyangan bersama.

 

Ketua II Pelangi Bali, Wayan Wirata, menjelaskan lomba direncanakan dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 3 Juli s.d 5 Juli 2015 di lapangan Padang Galak dan diperkirakan akan melibatkan 1.070 buah layangan, yang dibagi menjadi 4 kategori lomba layang-layang khas Bali yaitu Bebean, Janggan, Pecukan, dan Kreasi. Ia juga menjelaskan pada lomba kali ini juga akan dicoba dilombakan 1 kategori baru yaitu jenis Janggan Buntut, karena menurutnya layang-layang jenis ini cukup digemari. Pihaknya juga sudah mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan mengikuti aturan yang berlaku seperti batas jarak terdekat dari bandara yang ditentukan 15 mil sudah memenuhi syarat, karena menurutnya jarak dari Padang galak ke Bandara sejauh 18 mil. Batas ketinggian pun menurutnya sudah diatur, tiap layang-layang hanya dibolehkan diterbangkan 100 meter – 150 meter. Kedepannya ia berharap seluruh kabupaten/Kota bisa mengikuti lomba ini, karena untuk tahun ini masih terdapat 2 Kabupaten yang absen yaitu Singaraja dan Bangli.

 

Hal senada disampaikan Ketua III Pelangi Bali, Made Yudi, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Desa Kesiman, dan penyelenggaraan akan didukung oleh Br. Batan Buah. Menurutnya antusiasme peserta sangat tinggi, peserta hanya dikenakan biaya pendaftaran 150 ribu untuk peserta dewasa dan 100 ribu untuk peserta anak-anak. Peserta lomba layang-layang beserta rombongannya yang identik dengan macet, Ia himbau agar menjaga ketertiban dalam perjalanan menuju tempat acara dan datang lebih pagi. Ia juga mengharapkan adanya toleransi dari masyarakat umum, karena event ini hanya dilaksanakan setahun sekali. AD-MB