Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengimbau pengelola perhotelan turut berkontribusi dalam program bedah rumah sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

“Kami mohon perhatiannya. Banyak perusahaan yang memiliki tanggung jawab seperti perhotelan dan vila belum hadir (dalam rapat),” kata Sudikerta seusai memimpin rapat sinergitas pengusaha dan BUMN untuk Pembangunan Ekonomi Bali di Denpasar, Kamis (10/10).

Menurut dia, masih banyak hotel berbintang di Pulau Dewata yang sedikit perhatian dalam program bedah rumah.

Ia mengharapkan perusahaan memberikan kontribusinya dalam bidang sosial secara simultan.

“Kalau sudah ada bedah rumah, kami imbau kontribusi ke lingkungan. Kalau sudah di lingkungan, kami harapkan juga ke program bedah rumah sehingga ada improvisasi,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bali sendiri menargetkan pembangunan bedah rumah hingga tahun 2014 mencapai 1.000 unit.

Sedangkan hingga tahun 2013, kata Sudikerta, baru terealisasi 705 unit. “Sasarannya tahun 2014, 1.000 unit bedah rumah,” tambahnya.

Pemprov Bali sendiri telah meningkatkan anggaran per unit pembangunan bedah rumah awalnya Rp20 juta ditingkatkan menjadi Rp25 juta.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen menyatakan bahwa sejumlah hotel berbintang sudah menyalurkan bantuan sosialnya dalam bentuk “Corporate Sosial Responsibility” (CSR).

Namun dia mengakui bahwa baru sedikit hotel yang berkontribusi untuk pembangunan bedah rumah, karena sebagian besar CSR disalurkan ke bidang lingkungan serta bantuan sosial kepada anak-anak yatim piatu serta bantuan sosial lainnya.

“Kami akan sampaikan kepada pihak perhotelan untuk ikut berkontribusi dalam bedah rumah. Tetapi kami harus koordinasi terlebih dahulu,” ucapnya.

Meski demikian, Purwa mengaku belum mengantongi data berapa jumlah hotel yang telah berkontribusi bedah rumah.

Sebagai gambaran, hotel yang terdaftar di PHRI Bali hingga tahun 2013 tercatat, 167 hotel berbintang, melati (1.470), dan pondok wisata (1.800) dengan jumlah kamar keseluruhan mencapai sekitar 70 ribu. AN-MB