London (Metrobali.com) –

Gol di masa tambahan waktu dari penyerang Fulham Darren Bent memberi lebih banyak rasa sakit bagi juara bertahan Manchester United, ketika tim juru kunci itu mengamankan hasil imbang 2-2 di Liga Utama Inggris pada Minggu, menambah tekanan terhadap pelatih David Moyes.

Ini merupakan hantaman tambahan terhadap harapan-harapan United untuk mengamankan tiket Liga Champions untuk musim depan, dan membuat mereka tertinggal sembilan angka di belakang Liverpool yang menduduki peringkat keempat dan enam angka dari Tottenham Hotspur yang mengalahkan Everton 1-0 melalui gol dari Emmanuel Adebayor.

Gol dari Robin van Persie dan Michael Carrick membantu United membatalkan gol pembuka Steve Sidwell, dan memicu sikap pantang menyerah yang identik dengan mantan pelatih mereka Alex Ferguson.

Bagaimanapun, ketidakpastian yang menyelimuti rezim baru kembali menghantui mereka ketika pemain pengganti Fulham menanduk bola ke tiang jauh untuk mengamankan satu angka pada menit ke-94.

“Hari ini seburuk kelihatannya,” kata Moyes kepada televisi Sky Sports.

“Kami mendominasi permainan. Tertinggal satu gol sudah cukup buruk. Jumlah upaya (tembakan), peluang, dan permainan kami tidak dapat dipercaya. Saya tidak tahu mengapa kami tidak mampu menang.” “Gol-gollah yang dihitung. Anda dapat menguasai bola sebanyak mungkin sesuka Anda. Kami semestinya mencetak lebih banyak gol. Anda harus berusaha dan melakukannya,” kata Moyes yang menggantikan Ferguson pada musim panas silam.

Ini merupakan kepulangan yang luar biasa ke United, yang tetap menghuni peringkat ketujuh dengan 41 angka, bagi mantan asisten pelatih Rene Meulensteen ketika tim Fulham yang dilatihnya mampu bertahan dengan baik untuk menghadapi tekanan konstan.

Tidak ada penyerang Fulham memainkan pola bertahan dengan dalam, dengan dua deret pemain di empat pemain di depan gawang, tanpa seorang pun yang dapat disebut sebagai penyerang.

Minimnya ambisi mereka merupakan hal tipikal bagi tim yang kurang percaya diri dan berharap pada keberuntungan, seperti yang kerap diaplikasikan tim liga rendah saat memainkan pertandingan piala di Old Trafford.

Melawan United yang juga mengalami kurang percaya diri, Fulham menghancurkan pertahanan tuan rumah pada satu serangan balik.

Pertahanan yang buruk membuat Sidwell berada dalam kondisi tidak terkawal di area penalti, untuk dapat memaksimalkan operan dari Lewis Holtby dan melepaskan sepakan yang masuk ke gawang United, dan sekaligus membungkam publik Old Trafford pada menit ke-19.

Rapuhnya pertahanan United kembali membuat gawang mereka terancam delapan menit sebelum turun minum, ketika mantan pemainnya Kieran Richardson mendapat umpan dari Muamer Tankovic dan ia melepaskan sepakan yang masih melambung di atas mistar gawang.

Tuan rumah berupaya menekan setelah babak kedua dimulai, namun mereka harus menanti sampai menit ke-78 untuk mampu menyamakan kedudukan ketika Van Persie tidak terkawal di tiang jauh, yang membuat ia dapat menuntaskan umpan silang dari Juan Mata.

Gol Bent Dengan publik tuan rumah yang kembali bergairah, United berbalik unggul dua menit kemudian ketika tembakan Carrick yang berubah arah dari luar kotak penalti masuk ke sudut gawang, namun musim buruk mereka belum berakhir di sini.

Fulham balik mendesak dan Richardson melepaskan tembakan yang dapat ditahan kiper David De Gea, namun bola jatuh ke jalur lari Bent yang memasukkan bola dari jarak dekat.

Di White Hart Lane, penyelesaian mengejutkan dari penyerang Emmanuel Adebayor membantu Tottenham Hotspur mengalahkan Everton dengan skor 1-0, untuk membawa mereka mendekati para pesaing empat besar di Liga Utama Inggris pada Minggu.

Tottenham tidak bermain dominan sepanjang pertandingan ketika Everton tampil percaya diri untuk mendominasi penguasaan bola, namun mereka gagal membawa pulang angka ketika Adebayor melepaskan tembakan keras menuju sudut gawang pada babak kedua.

Itu merupakan gol keenam penyerang Togo ini dari delapan pertandingan Liga Utama Inggris terakhirnya.

Adebayor, yang kembali menemukan kemampuan terbaiknya sejak Tim Sherwood mengambil alih posisi pelatih dari Andre Villas-Boas pada Desember, terlihat terisolasi saat menyerang ketika Tottenham menyia-nyiakan sejumlah peluang.

Meski demikian, itu merupakan hal yang tipikal, ketika golnya datang dari kemampuan briliannya.

Adebayor mengendalikan tendangan bebas Kyle Walker dengan dadanya, menggunakan kekuatan badan bagian atasnya untuk menaklukkan dua pemain bertahan dan melepaskan tembakan kaki kiri. Itu merupakan upaya pertama Spurs yang mengarah ke gawang.

Everton terus menekan namun ketika wasit Mark Clattenburg tidak memberikan hadiah penalti atas pelanggaran Etienne Capoue terhadap Seamus Coleman, mereka dipastikan menelan kekalahan kedua dari tiga pertandingan terakhirnya.

“Saya sangat bahagia untuk tim dan memenangi pertandingan penting untuk kepercayaan diri,” kata Adebayor.

“Kami tetap tenang, kami tahu kualitas yang kami miliki untuk memecah kebuntuan, dan pada akhirnya kami melakukannya.” “Kami ingin memenangi pertandingan dengan skor 3-0 namun kami ingin para penggemar bersabar. Itu belum akan terjadi pada kami untuk saat ini.” Tottenham, yang hanya meraih dua kemenangan dari 13 pertandingan liga sebelumnya saat berhadapan dengan Everton, sekarang menghuni peringkat kelima dengan 47 angka, terpaut tiga angka dari tim peringkat keempat Liverpool, namun unggul dua angka atas Everton yang menduduki posisi keenam. (Ant/Reuters)