Keterangan foto: Toya Devasya/MB

Kintamani, (Metrobali.com) –

Libur Lebaran menjadi momen bagi wisatawan nusantara untuk berlibur menikmati kebersamaan keluarga. Saat Lebaran di hari pertama diisi dengan shalat ied berjamaah diikuti dengan silahturahmi dan anjangsana dengan keluarga besar. Hari kedua menjadi kesempatan untuk berlibur ke lokasi-lokasi wisata yang ada di daerah setempat ataupun keluar kota. Lokasi-lokasi wisata biasanya akan padat oleh kunjungan wisatawan bersantai, menikmati permainan ataupun menyantap lesatnya makanan setempat. Kemacetan akan terasa dimana-mana terutama di lokasi wisata tatkala libur Lebaran ini namun tidak menghalangi wisatawan untuk menikmati kebersamaan bersama keluarga.

Bali sebagai destinasi wisata favorit di Indonesia merasakan rejeki dari limpahan wisatawan nusantara saat libur Lebaran ini. Sempat ada kekhawatiran akan menurunnya kunjungan wisatawan nusantara (domestik) saat libur Lebaran karena mahalnya harga tiket pesawat. Namun kenaikan harga tiket pesawat udara ternyata tidak menghalangi wisatawan nusantara terutama dari kota-kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta bahkan dari Jawa Barat dan Jakarta untuk berlibur ke Bali. Masa liburan yang relatif panjang memberikan kesempatan wisatawan dari pulau Jawa untuk berlibur ke Bali menggunakan kendaraan pribadi. Dua hari setelah antrean panjang pemudik dari Bali ke pulau Jawa, gelombang wisatawan dengan kendaraan pribadi terlihat memadati pelabuhan Ketapang untuk menyeberang dari pulau Jawa ke Bali.

Toya Devasya sebagai salah satu destinasi favorit di Bali mendapatkan kunjungan wisatawan yang sangat banyak saat libur Lebaran. Kawasan Kintamani yang menjadi lokasi Toya Devasya selama 3 hari berturut-turut macet oleh kunjungan wisatawan yang memanfaatkan libur Lebaran. Antrean kendaraan dari berbagai pintu masuk Kintamani mengular hingga sejauh 3 kilometer. Ini belum menghitung banyak volume kendaraan yang parkir di seputaran lokasi parkir Toya Devasya hingga memanfaatkan lokasi parkir milik banjar di sekitar Toya Devasya. Namun perjalanan yang cukup melelahkan langsung sirna saat wisatawan memasuki areal destinasi wisata Toya Devasya. Kesegaran hawa pegunungan yang berhembus dari gunung Batur, bukit Abang di tambah hamparan indah danau Batur membuat wisatawan merasa betah dan nyaman. Kolam pemandian air panas alami menyegarkan dan menenangkan jiwa saat berendam, wahana Waterbom yang membuat pengunjung bergembira dan tatkala perut terasa lapar sudah tersedia beraneka jenis hidangan di areal destinasi wisata Toya Devasya.

Wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara (domestik) yang datang merasa takjub dengan keindahan pemandangan, fasilitas yang tersedia di Toya Devasya. Seperti disampaikan beberapa pengunjung yang bisa ditemui siang itu sedang menikmati wahana permainan Waterbom dan yang lain menikmati hidangan di restaurant di areal Toya Devasya.

“Saya sebelumnya hanya tahu Kintamani itu isinya gunung Batur, desa Terunyan dan tempat makan gitu. Paling juga tahu jeruk Kintamani dan ikan mujair untuk makanannya. Ini kami nyoba aja datang ke Kintamani terus ke bawah ke Toya Bungkah dan masuk ke areal Toya Devasya. Kami tidak sangka tempatnya sangat bagus, fasilitas wisatanya komplit dan bisa melihat pemandangan yang indah. Tahun baru nanti pasti kami akan berkunjung dan bermalam di Toya Devasya”, ujar Toni yang datang bersama keluarga dengan membawa mobil dari Jakarta. Bapak Dedi seorang pejabat bank daerah Jawa Barat mengaku akan merekomendasikan Toya Devasya Hiker’s Camp untuk kegiatan team building kantornya. “Biar tidak hanya di Bandung saja, sebagai penghargaan kami akan ajak karyawan untuk outing ke Bali tapi sebelumnya kita bingung nyari tempat biar tidak hanya Kuta saja. Syukurlah libur Lebaran kali ini saya menemukan tempat bagus untuk team building di Toya Devasya”, lanjut Pak Dedi.

Sementara Andrew seorang pengunjung asal Amerika menuturkan dia sangat senang datang ke Toya Devasya dan mengaku akan datang kembali di liburannya mendatang. “Saya sudah beberapa kali berlibur ke Bali dan sudah mengunjungi semua tempat di Bali. Pasti karena saya dari daerah berhawa dingin akan mencari wisata pantai yang pertama. Sebelumnya saya kira Bali karena daerah tropis hanya terkenal dengan pantainya. Saya tidak tahu sebelumnya kalau Bali memiliki kawasan pegunungan yang tidak kalah indahnya. Toya Devasya memiliki keduanya, wisata alam pegunungan yang indah dan kolam air panas yang menghangatkan”, cerita Andrew.

Putu Astiti Saraswati, direktur utama Toya Devasya menuturkan bahwa kunjungan wisatawan nusantara (domestik) selama libur Lebaran meningkat cukup drastis. Sementara kunjungan wisatawan mancanegara (asing) kunjungannya relatif stabil. Putu Astiti Saraswati melanjutkan sejak tgl 1 Juni telah banyak wisatawan yang berkunjung dan menikmati liburan di Toya Devasya. “Sejak tanggal 1 Juni kunjungan wisatawan nusantara (domestik) meningkat rata-rata 1500 an pengunjung dan meningkat di H+1 dan H+2 Lebaran dengan rata-rata 2700 an pengunjung. Kita perkirakan hingga akhir pekan Lebaran rata-rata wisatawan yang berkunjung mencapai 1500 an ke Toya Devasya. Kalau wisatawan mancanegara (asing) relatif stabil di kisaran 600-700 an wisatawan”, ujar Putu Astiti Saraswati.

Srikandi Bangli berprestasi yang baru saja dianugerahi penghargaan bergengsi “Kartini Inspiratif Indonesia di Bidang Pariwisata 2019” oleh sebuah media di Bandung, Jawa Barat melanjutkan bahwa Toya Devasya terus berbenah dan berinovasi untuk menghadirkan fasilitas dan wahana permainan dengan excellent service. Setelah membuka wahana Waterbom di awal tahun baru 2019, Toya Devasya kemudian menghadirkan fasilitas perkemahan bagi para pendaki gunung Batur dan pejalan kaki yang ingin menikmati keindahan alam geopark Batur. Fasilitas perkemahan ini juga menjadi tempat bermalam yang nyaman bagi pasangan, keluarga atau grup serta team building untuk instansi pemerintahan, pendidikan maupun perusahaan swasta. Fasilitas perkemahan tersebut diberi nama sebagai Toya Devasya Hiker’s Camp.

“Telah banyak tamu yang memanfaatkan sarana Hiker’s Camp kami mulai dari bank-bank pemerintah dan swasta, universitas, sekolah hingga kelompok pencinta motor gede, arisan keluarga dan lainnya. Hiker’s Camp kami mampu menampung kegiatan team building hingga 400 orang. Fasilitas tenda terbagi atas tenda eksekutif dengan spring bed, selimut, meja lampu serta colokan listrik serta tenda superior dengan matras, sleeping bag serta colokan listrik. Bila bermalam di Toya Devasya Hiker’s Camp sudah bisa menikmati akses kolam renang air panas, Waterbom serta mendapatkan makan pagi, makan malam serta bonfire (jagung, kacang rebus). Jadi sebenarnya kalau dihitung tidurnya di tenda kami gratis, uang yang dibayarkan tamu hanya untuk membayar fasilitas dan makanan”, jelas Putu Astiti Saraswati.

Kini Toya Devasya telah menjadi ikon destinasi wisata tidak saja bagi Kintamani dan Bangli namun juga bagi Bali. Nama Toya Devasya telah semakin dikenal luas oleh wisatawan nusantara dan mancanegara. Namun kesuksesan Toya Devasya tidak hanya dinikmati sendiri namun telah dibagikan kepada masyarakat sekitar baik lewat mempekerjakan tenaga kerja lokal, maupun bantuan sumbangan kegiatan adat, sosial dan agama. Bahkan majunya bisnis Toya Devasya telah mendorong tumbuhnya usaha-usaha kecil disekitar Toya Devasya seperti usaha laundry, penyewaan kamar kos hingga lokasi wisata swafoto yang dikelola kelompok sadar wisata. Pariwisata Kintamani pun saat ini semakin semarak dan cerah yang salah satunya didorong oleh perkembangan usaha wisata Toya Devasya. Banyaknya kunjungan tamu saat libur Lebaran adalah bukti bahwa Toya Devasya adalah favorit wisatawan untuk berlibur dan Kintamani memiliki pesona untuk menarik kunjungan wisatawan.

Editor: Hana Sutiawati