Tiga Warga Yehembang Kangin Digigit Anjing, Sampel Otak Anjing Dibawa ke Lab
Ilustrasi – Anjing
Jembrana (Metrobali.com)-
“Sampel otak anjing sudah dibawa ke labotarium untuk memastikan apakah positif rabies atau tidak” ujar Suasta.
Dikatakannya, sejak Hewan Penular Rabies (HPR) khususnya anjing masuk Jembrana tahun 2008, kasus rabies pada anjing terus diketemukan. Bahkan di Dusun Sumbul Desa Yehembang Kangin pada tahun 2010 pernah terjadi kasus positif rabies pada sapi.
“Saat itu dengan bantuan TNI, sapi warga ini akhirnya ditembak mati karena membahayakan pemilik dan masyarakat sekitar” ujarnya.
Suasta mengatakan kasus gigitan anjing tetap dinilai serius dan membahayakan. Karena itu pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap waspada serta pro aktif melaporkan berbagai potensi penularan rabies.
“Jangan pernah sepelekan rabies, karena resikonya fatal yakni kematian“ ungkap Suasta.
Data dari Dinas Kesehatan Jembrana, warga meninggal akibat rabies dari tahun 2008 sampai tahun 2018 tercatat tiga orang. (Komang Tole)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.