Rai Mantra: Pemerintah Tak Perlu Kaya, Tapi Rakyat Harus Sejahtera
Rai Mantra saat simakrama di Banjar Juwet Abiansemal, Badung, Senin (9/4/2018) sore.
Badung (Metrobali.com)-
Tingginya tingkat kesejahteraan itu secara terukur dibuktikan dengan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Denpasar yang mencapai 82 persen lebih. Prestasi ini yang tertinggi di Bali saat ini.
Dikatakan, untuk mencapai IPM ini ukurannya bukan semata pendapatan daerah yang tinggi, namun bagaimana seluruh rakyat bisa ikut berperan dan berpartisipasi dalam pembangunan sehingga hidupnya sejahtera. “Masyarakat harus diajak terlibat sekaligus ikut mengawasi jalannya pembangunan,” ujar Rai Mantra yang dua kali menjabat Walikota Denpasar ini.
Karena itu dalam kepemimpinannya ia selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar cerdas. Sebab dengan SDM yang pintar maka pembangunan bisa meningkat karena rakyat ikut berpartisipasi. Demikian pula demokrasi akan berjalan bersih dan sehat kalau rakyatnya cerdas.
“Rakyat tak ada rasa takut dalam memilih pemimpinnya karena tahu apa yang harus dilakukan,” tegas putra mantan Gubernur Bali Prof. IB Mantra ini seraya mengajak seluruh rakyat untuk memilih pemimpin sesuai hati nurani. “Pilih pemimpin yang bersih agar pembangunan Bali bisa ajeg,” pintanya.
Sementara Ketua KRB AAB Adhi Mahendra Putra pada simakrama memaparkan lahirnya paket Mantra-Kerta atas kehendak rakyat Bali yang menginginkan pemimpin Bali yang bersih, jujur dan cerdas. “Rai Mantra memiliki bobot, bibit dan bebet untuk menjadi pemimpin Bali sesuai harapan rakyat,” ujar Anggota DPR RI yang kerap disapa Gus Adhi ini.
Hal senada disampaikan tokoh senior PDIP Cok Ratmadi yang menyoroti masih belum jujurnya perjalanan demokrasi karena ada rakyat yang merasa takut menyalurkan aspirasinya. Kalau ini terus terjadi maka demokrasi akan mati dan Bali akan celaka karena rakyat dipaksa memilih pemimpin yang salah. Dalam pertemuan penuh keakraban tersebut seluruh peserta sepakat memenangkan paslon nomor urut 2 Mantra-Kerta di pilgub Bali 27 Juni nanti.
Pewarta : Widana Daud
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.