Denpasar (Metrobali.com)-

Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara menambah kapasitas energi listrik terpasang untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bali dengan mendatangkan 38 unit mesin diesel berkapasitas 50 megawatt.

Sebanyak 38 unit genset itu ditempatkan di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pesanggaran, Kota Denpasar, dan secara resmi mulai dioperasikan oleh PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Bali, Senin pagi (9/9).

“Mesin itu kami sewa dari PT Sumberdaya Sewatama selama enam bulan ke depan dengan nilai kontrak Rp363 miliar,” kata Direktur Operasi PT PLN Area Jawa-Bali-Sumatra Ngurah Adnyana ditemui sesuai dengan peresmian PLTD Pesanggaran.

Dengan adanya penambahan mesin diesel tersebut, dia berharap kualitas ketersediaan listrik selama berlangsungnya KTT APEC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, makin baik atau di atas 90 persen.

Dalam kesempatan tersebut General Manager PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Bali I Gusti Ngurah Suryanegara mengatakan bahwa sebelum ada penambahan kapasitas, beban puncak maksimum di Pulau Dewata mencapai 650 megawatt.

“Pada saat KTT APEC, beban puncaknya kami perkirakan mencapai 720–730 megawatt sehingga memang perlu ada penambahan kapasitas terpasang, salah satunya dengan mendatangkan 38 unit genset,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa tingginya beban puncak di Bali sangat tergantung pada kondisi cuaca dan tingkat hunian hotel.

“Pada saat beban puncak APEC nanti, kami perkirakan hotel-hotel di kawasan Nusa Dua penuh,” kata Suryanegara.

Energi listrik di Bali saat ini dipasok dari PTLD Pesanggaran berkapasitas 80 megawatt, PLTG Pesanggaran (132 megawatt), PLTG Gilimanuk (130 megawatt), PLTG Pemaron (90 megawatt), PLTD Pemaron (125 megawatt), dan kabel bawah laut Jawa-Bali (200 megawatt).

“Setidaknya pada saat APEC nanti kapasitas terpasangnya 770–780 megawatt,” ujarnya.

Sebanyak 38 unit genset tersebut ditempatkan di lahan milik Pemerintah Provinsi Bali, tepatnya di Dusun Adat Pesanggaran, Desa Adat Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan.

“Kami sudah melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar. Mesin milik Sewatama itu tingkat kebisingannya sangat rendah, hanya 60 desibel. Itu pun masih kami pasang peredam suara di sekeliling lokasi,” kata Suryanegara.

Untuk menjalankan PLTD Pesanggaran, tahun lalu Indonesia Power membutuhkan 650 ribu kiloliter minyak diesel.

“Tahun ini kebutuhan kami tambah menjadi 750 ribu kiloliter karena ada KTT APEC,” katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Sumberdaya Sewatama Hasto Kristiyono mengemukakan bahwa perusahaannya untuk pertama kali mendapat kontrak dalam jangka panjang di Bali.

“Biasanya kami hanya mengerjakan kontrak-kontrak pendek saja di Bali. Akan tetapi, karena sekarang ada KTT APEC, kami mendapat kontrak agak panjang,” katanya.

Menurut dia, mesin yang dipasang di PLTD Pesanggaran itu adalah Caterpilar buatan AS.

“Namun, untuk kecepatan transportasi distribusi dan kebisangan yang rendah, murni hasil rekayasa kami,” katanya. AN-MB