Ket foto : Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara serta Panglingsir Puri Agung Satria saat pembukaan Mahabandana Prasada Serangkaian Peringatan Hari Puputan Badung ke-113 di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Jumat (20/9).

Denpasar, (Metrobali.com)

Hari Puputan Badung yang diperingati setiap tanggal 20 September ini merupakan tonggak sejarah penting perjuangan rakyat Denpasar melawan penjajah di Kota Denpasar. Serangkaian peringatan hari bersejarah tersebut, Pemkot Denpasar menggelar peringatan yang dikemas dengan sajian pementasan seni dan budaya.

Bergerak ketika sang fajar mulai bergerak ke ufuk barat, Keris Puputan Badung yang diiringi panji-panji perjuangan Puri Satria bergerak menuju Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Pembukaan rangkaian kegiatan ditandai dengan Pelatakan Keris Puputan Badung oleh Walikota Denpasar didampingi Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara serta Panglingsir Puri Agung Satria, AA Ngurah Wira Bima Wikrama di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Jumat (20/9).

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. IA. Selly Dharmawijaya Mantra, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Kerti Rai Iswara, para Penglingsir Puri dan Griya se Kota Denpasar serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar. Seusai pembukaan Mahabandana Prasada, kegiatan dilanjutkan dengan Panampilan Gong Kebyar di Panggung sisi Selatan, Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung.

Pembukaan dikemas dengan sajian beragam kesenian. Mulai dari Tari Rejang Dewa, Tari Baris Gede, Tari Baris Bandana Manggala Yuda, Tari Barong Ket, Tari Rangda dan Tradisi Ngunying. Selain itu, atribut sakral berupa pasepan, gentapinara pitu serta sunggu juga menjadi bagian dari pawai kirab pusaka Puputan Badung.

Kadis Kebudayaan Kota Denpasar selaku Ketua Panitia, IGN Bagus Mataram saat diwawancarai mengatakan bahwa Mahabandana Prasada serangkaian Hari Puputan Badung ke-113 digelar mulai tanggal 20 September hingga 23 September 2019 dengan balutan tema besar ‘Puputan Badung Diva Prabha Tandava’ dengan menekankan semangat Puputan Badung dalam memuliakan taksu.

Adapun selama tiga hari pelaksanaan kegiatan tersebut turut disajikan beragam kesenian mulai dari Kesenian Ngelawang sebelum pembukaan pada Jumat (20/9). Pada Sabtu (21/9) akan digelar pementasan kesenian Joged Bumbung, dilanjutkan pada Minggu (22/9) dengan pelatihan Kendang bersama maestro dan Pementasan Kesenian Disabilitas oleh Sanggar Sandi Muni Kumara. Sedangkan Senin (23/9) turut dilaksanakan Cipta Karya bersama komika dan diakhiri dengan pementasan Bondres.

Mataram mengatakan, selain Maha Bandana Prasada ini juga turut dilaksanakan Parade Gong Kebyar dan Kesenian Klasik Kota Denpasar yang berlangsung mulai tanggal 20 September hingga 28 September 2019. Adapun peserta dari parade ini merupakan perwakilan dari empat kecamatan  dengan jumlah peserta/sekaa sebanyak 44 sekaa. Yakni Sekaa Gong Kebyar Taman Kanak-kanak sebanyak 4 sekaa, Sekaa Gong Kebyar Anak-anak sebanyak 12 sekaa, Sekaa Gong Kebyar Wanita sebanyak 8 sekaa dan Sekaa Kesenian Klasik sebanyak 24 sekaa.

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menekankan bahwa Mahabandana Prasada merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebagai sebuah peringatan peristiwa heroik Puputan Badung yang terjadi pada 20 September 1906 silam.

Dimana momentum sejarah ini merupakan tonggak penting bagi Kota Denpasar guna meneladani semangat perjuangan Raja I Gusti Ngurah Made Agung daam mempertahkankan ibu pertiwi. Semangat heroik inilah yang menjadi tauladan dalam menjalani kehidupan saat ini. “Semangat, Semangat Produktivitas, Kalau dulu kita kan perang pakai senjata, saat ini kita berperang menggunakan otak dengan pemikiran sehingga mampu memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan, dan spirit ini harus bisa diteladani dan diteruskna oleh generasi muda” ujar Rai Mantra.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini seyogyanya harus terus disosialisasikan bersama. Dimana Kota Denpasar memiliki spirit yang luar biasa tentang Puputan Badung. “Spiritnya yang kita tiru, sehingga masyarakat Kota Denpasar dapat menjadi generasi yang unggul yang senantiasa kompeten, produktif sehingga mampu memenangi segala kompetisi menuju masyarakat unggul dan sejahtera,” pungkasnya. (HumasDps).