London (Metrobali.com) –

Pemimpin pemberontak Sudan Selatan Riek Machar Jumat menolak mengatakan apakah ia akan berkomitmen untuk gencatan senjata dengan pemerintah, dengan alasan bahwa gencatan senjata apapun harus dipantau.

Berbicara kepada BBC, mantan wakil presiden negara terbaru di dunia itu juga menyerukan semua sekutunya yang ditangkap dibebaskan.

“Gencatan senjata perlu dipantau. Sikap saya adalah gencatan senjata seharusnya dinegosiasikan sehingga mekanisme diatur di tempat untuk memantau itu,” kata Machar kepada BBC World Service melalui telepon satelit, dari apa yang dia katakan adalah lokasi di “semak”.

“Kedua, saya mengatakan kepada mediator bahwa agar pembicaraan dimulai dengan baik maka (presiden) Salva Kiir melepaskan tahanan politik , ” kata Machar, dan menambahkan bahwa ia menyadari dua tahanan telah dibebaskan oleh pemerintah.

Para pemimpin Afrika Timur mengumumkan Jumat bahwa pemerintah Sudan Selatan setuju untuk gencatan senjata segera setelah hampir dua pekan pertempuran sengit dengan pemberontak.

Mereka juga memberi Machar dan Presiden Kiir empat hari untuk mengadakan pembicaraan tatap muka dan menghentikan pertempuran , berjanji akan ditentukan “indakan lebih lanjut” jika perang saudara terus berlanjut.

Ditanyakan oleh BBC apakah ia mengatakan bahwa ia akan terus berjuang dalam hal ini, Machar menjawab : “Yah ini bukan apa yang saya katakan”.

” Apa yang saya katakan adalah hal-hal dari gencatan senjata selalu diserahkan kepada delegasi dan gencatan senjata akan kredibel ada kebutuhan untuk mekanisme, atau kita akan menipu diri kita sendiri.” (Ant/AFP)