Siswa SDI Haba di Desa Lewat, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, yang belajar di gubuk bambu reot

Labuan Bajo (Metrobali.com) –

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat diminta agar tak main-main menanggapi kondisi sekolah-sekolah di daerah itu. Apalagi dari pantauan DPRD Kabupaten Manggarai Barat, ternyata masih ada kegiatan belajar mengajar yang justru berlangsung di gubuk bambu reot.

“Kami mendesak pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Barat, agar jangan cuek dengan keadaan ini,” ujar Ketua Fraksi Kebangkitan Nasional Indonesia DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Sebastianus Nyaman, di Labuan Bajo, Rabu (11/2).

Ia menegaskan hal ini, menyikapi kegiatan belajar-mengajar di SDI Haba, yang berlokasi di Kampung Kolong, Desa Lewat, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat. Sekolah tersebut hanya memiliki dua ruangan kelas yang layak.

“Sementara sisanya, ruangan kelas berupa gubuk bambu. Jadi, sebagian besar siswa di SDI Haba belajar di gubuk bambu,” kata Sebastianus Nyaman, yang juga anggota Komisi C DPRD Kabupaten Manggarai Barat.

Diakuinya, belum lama ini dirinya bersama Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat Matheus Hamsi dan Sekretaris Komisi C Markus Manggut, melakukan kunjungan kerja ke SDI Haba. “Kami melihat langsung kondisi sekolah tersebut. Memang sangat memprihatinkan,” tutur Sebastianus Nyaman.

Hasil kunjungan serta pantauan langsung tersebut, menurut dia, sudah disampaikan juga kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Barat. Pihaknya berharap, kondisi sekolah gubuk bambu tersebut akan menjadi prioritas penanganan dalam tahun ini.

“Kita harap, SDI Haba segera mendapat prioritas untuk pembangunan ruangan kelas tahun 2015 ini,” kata politisi PKB itu. MSE-MB