Denpasar (Metrobali.com)-

Program revitalisasi pasar tradisional mampu menaikkan omzet pedagang sedang diuji. Demikian diungkapkan Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, saat meninjau Pasar Agung, Peninjauan, Denpasar, didampingi anggota Komisi VI DPR RI asal Dapil Bali, Nyoman Dhamantra dan Nyoman Suarta S.E, selaku Kepala Pasar.

Dikatakan,  omset pasar naik dua kali lipat dari omzet sebelum revitalisasi, yang kini mencapai dua kali lipat.
Pasar Agung Peninjauan, Denpasar yang menjadi proyek percontohan nasional itu mulai beroperasi kembali pada Januari 2012 setelah direvitalisasi sejak Juni 2011 dengan anggaran Rp. 8,5 miliar.

“Kami akan evaluasi terus sampai tiga tahun. Yang jelas kenaikan di Pasar Agung, Denpasar sudah signifikan, omset sudah dua kalinya, mencapai angka Rp. 20 milyar, tertingi di Indonesia” katanya, saat mengunjungi pasar Agung, Jum’at, 7 Desember 2012.

Pemerintah pusat akan melakukan evaluasi secara bertahap untuk memastikan terjadi peningkatan nilai transaksi di pasar yang telah direvitalisasi tersebut. “Evaluasi juga akan mencakup kebersihan, kenyamanan dan higienitas”, kata Gita Wiryawan menambahkan.

Sementara itu, Nyoman Dhamantra, anggota Komisi VI DPR RI,  menyampaikan, melalui program revitalisasi pasar tradisional diharapkan menjadi basis ekonomi rakyat. Suatu upaya dalam membangun kemandirian ekonomi (Berdikari), sampai di pedesaan, seperti gagasan Tri Sakti Bung Karno. Sudah tentu harus didukung dengan pembangunan Resi pergudangan, seta penguatan modal buat UMKM.

“Kami akan monitor terus dari sisi alokasi anggaran. Disamping itu, semua kabupaten/kota di Bali mesti usulkan alokasi dana revitalisasi dan pemeliharaan. Pemprov dan pemda/pemkot memang mesti aware terhadap usaha kecil dan pasar tradisional,” ujar Nyoman Dhamantra. NK-MB