IMG-20171220-WA0066
Mengantisipasi kerawanan pada saat Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru) Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Denpasar) turut serta di posko terpadu dengan menyiagakan personil dan alut sistanya/MB
Jimbaran, (Metrobali.com) –
Mengantisipasi kerawanan pada saat Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru) Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Denpasar) turut serta di posko terpadu dengan menyiagakan personil dan alut sistanya.
Kepala Kantor SAR Denpasar usai apel kesiapsiagaan dalam rangka Siaga SAR Khusus Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, Rabu (20/12) mengatakan, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menyiagakan personil dan peralatan di beberapa lokasi yang diperkirakan rawan terjadinya kecelakaan penerbangan, kecelakaan pelayaran dan kondisi yang membahayakan manusia.
“Pengerahan dan pengendalian Alut (Alat Utama) dan personil dalam aspek SAR  telah disusun dalan Rencana Operasi SAR , nantinya penempatannya tersebar di beberapa lokasi,” ungkap Ardana Rabu 20 Desember 2017.
Secara resmi, katanya, siaga SAR Khusus ini mengacu pada Keputusan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : 04 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Siaga SAR. Sesuai keputusan itu Kepala Kantor berperan selaku penanggung jawab dan pengawas sekaligus sebagai SMC ( SAR Mission Coordinator) jika nantinya terjadi keadaan yang memerlukan pergerakan operasi SAR.
“Penempatan personil harus dengan analisa dan pemikiran yang menyeluruh, lokasi-lokasi tersebut menyesuaikan dengan prosentasi terjadi kondisi rawan, seperti di jalur penyebrangan, penerbangan dan objek-objek wisata,” tuturnya.
Ia juga menegaskan tujuan dari penyebaran kesiapsiagaan untuk menjawab respon time yang cepat.
“Melihat kondisi alam dan cuaca yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Bali, tentunya berbanding lurus dengan kemungkinan terjadinya kondisi rawan yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” imbuhnya.
Lokasi penempatan Alut dan Personil diantaranya di Pelabuhan Padangbai dan sekitar Kabupaten Karangasem, Pelabuhan Gilimanuk dan sekitar Jembrana, Pelabuhan Celukan Bawang, Pelabuhan Buleleng dan sekitar Kabupaten Buleleng, Pelabuhan Benoa dan seluruh perairan di Bali, sekitar Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan dan Pulau Nusa Ceningan dan sekitar Kabupaten Klungkung. Selain itu, tim SAR juga melakukan siaga di Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai bergabung gabung dalam Posko Terpadu Nataru.
Siaga SAR Khusus ini meliputi gelar Alat Utama serta Peralatan SAR, menyiagakan dan menggelar tim rescue dan siaga team rescue on call, menyiagakan dan menggelar jejaring dan peralatan komunikasi, berkoordinasi dalam pengerahan dan pengendalian dalam operasi SAR kepada potensi SAR bila terjadi musibah atau kecelakaan, pemantauan di obyek wisata, pelabuhan laut, bandar udara dan terminal angkutan darat, serta keterlibatan petugas medis.
“Personil yang terlibat dalam siaga khusus ini sebanyak 120 orang, di masing-masing wilayah koordinasinya berada di bawah koordinator pos, adanya di Pos Buleleng, Pos Jembrana, dan Pos Karangasem,” jelas Ardana.
Basarnas juga akan melakukan pemantauan lapangan bergerak (mobiling) pada jalur – jalur  yang dipandang rawan terjadinya kecelakaan, sesuai jadwal pergerakan yang telah ditetapkan. Pengerahan KN SAR Arjuna dalam siaga SAR Khusus ini akan melakukan pemantauan di sekitar perairan Bali.
“Begitu pula dengan Heli BO-105, kapan pun jika memang diperlukan, siap untuk diterbangkan,” tegasnya.
Sebelum pelepasan personil yang melakukan kesiapsiagaan, Ketut Gede Ardana kembali menekankan pentingnya untuk tetap berpegang teguh pada 4 prinsip penting yang selalu digadang-gadang oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, yakni profesional, mekanisme, peralatam dan kekompakan.
“Jadilah hiu-hiu kecil yang selalu terdepan dalam medan tugas, dimana pun, kapan pun dan dalam kondisi ekstrim sekalipun,” tutup Ardana. SIA-MB