Washington, (Metrobali.com) –

Moody’s tetap mempertahankan peringkat negatifnya untuk Prancis pada Jumat, namun — meskipun laporan sebelumnya — tidak membahas penurunan peringkat ekonomi yang sedang kesulitan itu.

Moody’s mempertahankan peringkatnya, Aa1, untuk utang negara Prancis, tetapi memperingatkan risiko-risiko yang signifikan dalam upaya pemerintah pada restrukturisasi untuk menangani tantangan fiskalnya yang berat.

Moody’s mengatakan beban utang Prancis masih dapat dikelola membenarkan untuk mempertahankan peringkat tersebut, sekalipun negara itu kesulitan.

“Meskipun tekanan kredit negatif, kredit negara itu tetap sangat kuat, termasuk ukuran dan kekayaan ekonominya, serta beban utangnya terjangkau meskipun terus menerus, secara bertahap menggerogiti ekonomi dan kekuatan fiskalnya.” Lembaga pemeringkat itu juga menunjuk komitmen pemerintahan Presiden Francois Hollande untuk melakukan reformasi yang kuat guna mengurangi defisit fiskal dan meningkatkan prospek pertumbuhan jangka panjang.

Di sisi lain, Moody’s memperingatkan bahwa Paris menghadapi rintangan tangguh, “mengingat kekuatan kepentingan politik pribadi yang mungkin melawan mereka dan rekam jejak yang buruk dalam melaksanakan reformasi tersebut.” Pada Selasa (16/9), pemerintah Hollande selamat dari mosi tidak percaya di parlemen setelah menekan penentang agenda reformasinya di kabinet yang berhaluan kiri, menggantinya dengan pendukung pemotongan anggaran dan langkah-langkah penghematan lainnya.

Perdana Menteri Manuel Valls berpendapat bahwa masalah dengan ekonomi Prancis adalah kurangnya daya saing yang reformasi bisa membantu merubahnya.

Pada Kamis (18/9), surat kabar harian Prancis l’Opini memicu kegemparan yang memukul pasar ketika melaporkan bahwa tingkat kredit Prancis secara keseluruhan akan diturunkan oleh Moody’s.

Menteri Keuangan Michel Sapin menyerukan otoritas pasar keuangan untuk menyelidiki laporan tersebut.

(Ant) –