Gianyar (Metrobali.com)-

Warga Sukawati dikejutkan dengan penemuan mayat. Mayat jenis kelamin perempuan tanpa identitas alias Mrs.X diperkirakan berumur 65 tahun ditemukan seorang warga yang sedang mancing ikan mengambang di Sungai, Desa Cekuk, Sukawati, Gianyar sekitar pukul 18.00 Wita, Rabu (26/12) petang.
Saat ditemukan mayat sudah mengeluarkan bau busuk, disamping itu juga tidak ditemukannya identas, disaku serta tidak ada keluarga yang mengakui mayat yang menggunakan pakaian adat madya itu akhirnya mayat tersebut dikirim  dan dititipkan  RSUD Sanjiwani Gianyar.
Seizin Kapolres Gianyar, AKBP Hadi Purnomo, SH, Kapolsek Sukawati Kompol I Made Witaya dihubungi Kamis (27/12) mengatakan, memang benar ada salah seorang warga menemukan mayat terapung di sungai. Mayat perempuan yang sudah mengeluarkan bau busuk diketahui pertama kali oleh warga yang sedang memancing ikan pada sore hari itu.
Saksi melihat mayat itu sedang terapung diair sungai setempat. Atas temuan itu saksi kemudian menyampaikan kepada warga sekitar lanjut dilaporkan ke Mapolsek Sukawati. Mendapat laporan warga, anggota Polsek Sukawati langsung turun ke TKP. Anggota Polsek Sukawati minta bantuan tim identifikasi Polres Gianyar untuk melakukan identifikasi terhadap mayat tersebut.
Tak berselang lama kemudian anggota identifikasi Polres Gianyar tiba di TKP untuk melakukan visum luar terhadap mayat Mrs. X yang diperkirkan berumur 65 tahun. Karena petugas tidak menemukan identitas terhadap mayat itu sehingga mayat tersebut disebut Mrs. X. Sambil menunggu pihak keluarga mayat Mrs. X itu kemudian dikirim ke RSUD Sanjiwani Gianyar.
Seorang petugas kamar mayat RSUD Sanjiwani Gianyar mengatakan mayat Mrs. X itu Kamis (27/12) pagi sudah dikirim ke RSUP Sanglah, karena mesin yang ada ditempat penyimpanan mayat mengalami gangguan. Karena mayat itu sudah bau busuk sehingga dikirim RSUP Sanglah.
Atas temuan mayat itu, Kapolsek Sukawati mengaku sudah menyebarkan informasi kepada masyarakat termasuk kepada para Babinkantibmas. Dugaan sementara mayat itu hanyut dari sungai bagian hulu. ”Sampai saat  ini belum ada keluarga yang mengakui mayat perempuan itu sebagai keluarganya. Kita sudah sebarkan informasi kepada masyarakat dan Babinkantibmas yang bertugas di desa-desa,” tegas Witaya. ADI-MB