kadisdukcapil buleleng
Buleleng (Metrobali.com)-
Animo masyarakat di Kabupaten Buleleng melengkapi diri dengan identitas berupa dokumen kependudukan cukup tinggi. Terbukti setiap hari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten Buleleng, Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.sos menandatangani dan menyelesaikan lebih kurang 1.000 permohonan berupa Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat pindah, surat pindah datang serta seluruh akta pencatatan sipil yang terdiri dari akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, akta perceraian, akta pengakuan anak dan pengesahan anak.”Lebih kurang 1.000 permohonan yang kami layani setiap hari dikantor dan ini diluar sistim mobile dengan cara jemput bola” ungkap Putu Ayu Reika Nurhaeni, Kamis (19/11) diruang kerjanya.”Sistim pelayanan jemput bola kedesa untuk Tahun 2015 sudah selesai dengan menyasardi 72 desa di 9 kecamatan se Kabupaten Buleleng” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam memberikan pelayanan kependudukan selama ini dengan sistim one day service selama 24 jam. Dalam artian berkas yang diserahkan oleh pemohon, keadaannya lengkap dan benar. Sehingga apabila pemohon memasukan permohonan pada pagi hari, maka siang harinya sudah bisa diambil. Dan kalau permohonannya diajukan pada siang hari, maka esok harinya sudah bisa diambil,”One day service ini 24 jam” ujar Putu Ayu Reika Nurhaeni
Menurutnya untuk kegiatan pencetakan KTP Elektronik (E-KTP),  baru dilimpahkan oleh pemerintah pusat ke kabupaten/kota diseluruh Indonesia sejak Januari 2015 lalu. Dengan melihat antusias masyarakat membuat E-KTP dan hal ini memang harus serta wajib dimiliki setiap Warga Negara Indones ia (WNI) per Januari 2015 lalu. “Dengan melihat wilayah Kabupaten Buleleng cukup luas, kedepannya nanti, kami sudah memikirkan, bagaimana caranya untuk bisa pencetakan E-KTP dilaksanakan di tingkat kecamatan. Mengingat Kabupaten Buleleng yang memiliki 9 kecamatan dengan letak geografis dan topografi nyegara gunung, dimana ada desa yang memiliki wilayah cukup ekstrem” pungkas Putu Ayu Reika Nurhaeni. GS-MB