Foto: “Pekenan IWAPI” Bela Beli Produk UMKM Bali akan digelar Sabtu (12/9/2020) di Mana Babi Guling Jalan Tantular Nomor 17 Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali siap menggelar “Pekenan IWAPI” Bela Beli Produk UMKM Bali.

Acara akan digelar Sabtu (12/9/2020) di Mana Babi Guling Jalan Tantular Nomor 17 Denpasar mulai pukul 07.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita.

Ketua Panitia “Pekenan IWAPI” Ni Wayan Parwati Asih, S.Pd., M.Pd., CH., yang juga WKU (Wakil Ketua Umum) I DPD IWAPI Provinsi Bali mengungkapkan acara ini akan diisi berbagai produk UMKM lokal mulai dari perlengkapan upakara, sembako, kuliner, kerajinan (handycraft) hingga produk fesyen.

Kegiatan ini menghadirkan UMKM anggota IWAPI se-Bali dan juga mengundang para buyer (pembeli) dari sejumlah daerah.

“Intinya konsepnya Bela Beli Produk Lokal UMKM sebagai upaya kita bersama saling membantu, Pang Pade Payu, gotong royong,  menghadapi pandemi Covid-19,” kata pengusaha perempuan yang akrab disapa Agek ini, Kamis (10/9/2020).

Dikatakan diperlukan upaya meningkatkan Bela dan Beli produk UKM dan UMKM  sebagai salah satu cara agar perekonomian Indonesia bisa bertahan. Dalam hal ini semua lapisan masyarakat waib bekerjasama dalam menyokong UMKM

“Dimulai dari langkah kecil yang bisa dilakukan oleh siapa saja yakni Bela dan Beli Produk UMKM,” kata Parwati.

Pemerintah dan masyarakat wajib membela dan membeli produk UKM dan UMKM agar perekonomian bisa bangkit ditengah pandemic Covid-19.

Hal ini bisa dilakukan dengan penyertaan produk-produk UMKM pada setiap event.  Lapisan masyarakat wajib menggunakan produk UMKM lokal.

Lebih lanjut dipaparkan pada era new normal, upaya Bela Beli Produk UMKM dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Pertama, adanya Sentra UMKM dan Pameran Berkala untuk masyarakat bisa langsung Bela dan Beli serta memakai produk UMKM. Contoh seperti pasar Gotong Royong produk .

Kedua, diadakan pelatihan dan pembinaan UMKM go digital menyasar seluruh UMKM yang ada. Sehingga, selain bisa Beli langsung, bisa memanfaatkan pasar digital.

Ketiga, produk UMKM bervariasi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Keempat, diperlukan intervensi pemerintah dan perbankan dalam membesarkan produk unggulan UMKM.

Kelima, wajib tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Terakhir, masyarakat harus mulai bangga dan mempercayai produk UMKM di Bali,” tandas Parwati. (wid)