Alam Atelier 2

Susana dan ruang belajar siswa di sekolah ISMILE Canggu, Badung.

Badung (Metrobali.com)-

Pada tanggal 8 Agustus 2016 lalu, ISMILE Alam Atelier secara resmi telah dibuka. Berlokasi di lingkungan Canggu tepatnya berada di Jl. Pemelisan Agung, Banjar Berawa, Desa Tibubeneg Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Sekilas mengenai sejarah sekolah ISMILE, sekolah didirikan sejak tahun 2007 dan saat ini telah memiliki total 400 anak dari 4 sekolah. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di seluruh Indonesia diantaranya berada di Jakarta dan Bandung. ISMILE adalah sekolah yang terinspirasi dari metode Reggio Emilia (berasal dari Italia) yang berkomitmen penuh terhadap pendidikan menyeluruh bagi anak-anak.

Menurut Komisaris ISMILE Supiana Winata, bahwa sekolah ini merangkul filosofi hidup danmemberikan metode pembelajaran yang terbaik serta mendukung anak-anak dan mendorong mereka untuk menjadi kontributor yang berharga bagi masyarakat di masa depan.

”Sekolah kami juga percaya bahwa lingkungan adalah guru ketiga setelah orang tua dan pendidik, itulah yang membuat kami selalu memberikan lingkungan belajar yang indah dan menarik bagi anak-anak untuk merangsang untuk memelihara rasa keingintahuan dan minat mereka untuk menyelidiki serta mengalami langsung pengetahuan yang mereka dapat dan pelajari dari alam,” kata Supiana kepada metrobali.com, Rabu (17/8).

Di ISMILE Alam Atelier, kata dia sarana belajar diperluas sampai di luar kelas dan menghubungkan murid-murid dengan ruang terbuka langsung sebagai media pembelajaran. Dengan memanfaatkan potensi yang ada di dalam lingkungan sekolah diantaranya sawah subur Canggu dengan luas 2.300 meter persegi, Alam Atelier adalah tempat dimana anak bisa melakukan segala yang diinginkan. Dengan didukung oleh lingkungan alam yang menarik yang menanti anak untuk bermain dan mengajak peserta didik untuk mengeksplorasi.

Selian ada fasilitas pendukung proses  belajar mengajar, di sekolah ini jug asa tempat bermain air di sungai, bermain kolam lumpur, bermain keseimbangan di kayu-kayu balok, bermain outbound dan bermain di sebuah rumah Hobbit. Metode belajar yang mengajak anak-anak untuk lebih banyak berinteraksi langsung dengan alam dan dapat mempelajari alam dengan cara pandang yang utuh dan menyeluruh agar anak lebih senang saat sedang belajar.

”Sekolah kami juga menyediakan fasilitas ruang senam yang besar. Ruangan-ruangan kelas pun tetap dibuat sebagai bagian dari alam terbuka, ditata dalam tema alam untuk menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.

Seiring dengan itu, ISMILE Alam Atelier memiliki tim yang beragam mulai dari para guru dan asisten guru (baik lokal maupun semua ekspatriat) yang memiliki gairah untuk anak-anak dan alam. Mereka semua telah menemukan keindahan Bali yang mereka sebut sebagai rumah permanen mereka dan mereka sangat antusias dalam menyambut murid-murid baru untuk menjadi bagian dari keluarga ISMILE Alam Atelier.
ISMILE Alam Atelier berharap bahwa sekolah yang telah diatur sedemikian indah dan menarik juga didukung dengan para pengajar yang penuh kasih dan memiliki gairah untuk mengajar akan membangkitkan minat anak-anak untuk belajar dan memicu hasrat serta rasa keingintahuan anak yang besar. RED-MB