Tawarkan Penanaman Sistem Jaringan Kabel Bawah Tanah”

AS dan Dadong Rerod

Pasangan Arjaya-Sunasri dengan “Dadong Rerod” disalah satu acara beberapa waktu laku

Denpasar (Metrobali.com)-

Kesemrawutan infrastruktur masih menjadi  problem kota Denpasar. Salah satu pemicu munculnya kesemrawutan infrastruktur itu, adalah dengan pemasangan instalasi kabel udara. Selain mengurangi estetika dan kerapian kota, dengan banyaknya pemasangan kabel listrik udara juga dinilai berbahaya dari sisi keamanan.
Seperti yang ditegaskan Calon Wali kota Denpasar nomor urut 3, I Made Arjaya, Sabtu kemarin (14/11). Dikatakan, sebagai komitmen mewujudkan Denpasar sebagai kota yang rapi dan berestetika, cawali yang mengusung visi dan misi “Menuju Denpasar Pagi Bersih Malam Terang dan Mewujudkan Denpasar sebagai Kota Taman yang Mandara”itu menawarkan gagasan kabel listrik dengan sistem instalasi model tanam. Mampukah? Ditanya begitu, politisi yang akrab disapa “Si Udeng Poleng” ini optimistis, jika gagasan untuk menanam seluruh jaringan kabel listrik via bawah tanah itu. “Kami optimistis. Bahkan, gagasan ini bukan gagasan mustahil diwujudkan di Kota Denpasar, jika mau, gagasan ini bisa diwujudkan,”tegasnya.
Dikatakan, meski dari sisi investasi, diakui Arjaya lebih mahal, namun dibandingkan manfaat, dengan penanaman jaringan kabel bawah tanah, banyak manfaat yang bisa didapatkan. “Apalagi selama ini setiap kali ada upacara keagamaan seperti ngaben, tidak jarang kabel yang diputus. Jadi ke depan, dengan sistem ini, tidak ada lagi pemutusan kabel,”terangnya,
Dijelaskan, untuk mewujudkan gagasannya itu, kata dia perlu juga diikuti dengan penyediaan prasarana pendukung, berupa boks. Prasarana itu juga bisa digunakan untuk menempatkan kabel telepon dan pipa PDAM.” Boks-boks tersebut tentu merupakan prasarana kota yang bisa disewakan. Supaya efisien, boks itu jangan hanya untuk jaringan listrik, tetapi juga telepon dan air minum. PLN, penyedia jasa telekomunikasi, dan PDAM bisa memanfaatkan boks tersebut dengan sistem sewa. Tentu ini juga perlu kajian, termasuk kepekatan dari ketiganya”jelasnya.
Ditambahkan, untuk kota-kota yang sudah maju, penempatan kabel dan pipa air di bawah tanah memang sudah harus dilakukan. Kota yang rapi dan infrastrukturnya baik, imbuhnya, merupakan salah satu faktor yang mendukung daya tarik Denpasar ke depan. “Sehingga bukan hanya sekedar estetika, namun ini juga bagian keuntungan jangka panjang bagi pemerintah.Mudah-mudahan, dengan dukungan masyarakat dan izin dari Sang Hyang Widi, kami (AS) diberikan kesempatan memimpin Denpasar. Jadi  gagasan ini bisa benar-benar terwujud dan bermanfaat bagi masyarakat Denpasar,”pungkasnya. RED-MB