Karangasem ( Metrobali.com )-
Para guru SD program UPJJ (Universitas Pendidikan Jarak jauh (UPJJ) di Karangasem gerah. Senin ( 27/8 ) mereka mendatangi kantor DPRD Karangasem. Mereka mempertanyakan realisasi dana beasiswa berupa subsidi uang perkuliahan. Dimana uang tersebut dinilai sarat dengan permainan. Karena itu sebanyak 31 Guru datang untuk mendapat penjelasan soal itu.
Mereka adalah rombongan para guru dari seluruh Kabupatan Karangasem. Para guru tersebut diterima Ketua DPRD Karangasem I Gede Dana dan sejumlah anggota Dewan di aula DPRD Karangasem. “Kalau memang kami tidak layak mendapatkan hal itu..tidak masalah…kami hanya ingin tahu apa kekurangan kami,” ujar kordinator para guru Gede Putra.
Untuk diketahui persoalan uang subsidi yang besarnya Rp 3,327 juta per semeseter per orang tersebut sebenarnya sudah pernah mencuat akhir Desember 2011 lalu. Dimana saat itu muncul dua SK dengan materi yang berbeda. Dalam SK tersebut di sebutkan mahasiswa menerima dana subsidi dari Karangasem sebanyak 280 orang.  Namun dalam SK lainya di sebutkan yang berhak atas dana tersebut hanya 186 orang.Menurut I Nyoman Jirna salah satu perwakilan aksi mengatakan kalau masalah ini sudah sempat di sampaikan ke Dinas Pendidikan Karangasem. Bahkan saat itu Disdikpora Karangasem berjanji untuk menindaklanjuti. Namun sayang hal itu ternyata tidak ditindaklanjuti. Akibatnya sebenyak 22 orang mahasiswa semester V kembali tidak mendapatkan dana tersebut. Mereka pun kecewa karena ada rekan rekanya tidak dapat.
Padahal menurut Jirna ini adalah hak dari mahasiswa. Sebab UPJJ adalah program dari Disdikpora, bahkan pendataan juga dilakukan Disdik melalui Kepala sekolah. “Program ini lahir dari kebijakan bawah Guru Agaman, Olahraga dan Bahasa Inggris akan dijadikan Guru Kelas,” ujarnya.
Karena itu ada kesepakatan kalau kuliah akan di subsidi pemerintah dangan anggaran melalui APBN. Mahasiswa UPJJ ini semakin geram karena mereka menerima SK yang disinyalir ada kejanggalan. Dimana peserta muncul di SK pertama namun tidak muncul dalam SK kedua. Sementara ada yang namanya tidak muncul dalam SK pertama malah namanya menerima pada SK kedua. Mereka pun menduga ada permainan di Disdikpora dan mempertanyakan soal keabsahan SK tersebut.
Sementara itu Ketua Dewan Karangasem I Gede Dana berjanji akan membawa persoalan tersebut ke dalam rapat dengar pendapat dengan Disdikpora. “Kebetulan dalam waktu dekat ini (5/9) ada agenda Dewan melakukan hearing dengan Disdik…materi ini akan kita bahas dan pertanyakan,” janji Dewan asal Abang, Karangasem tersebut. SUS-MB