20160603091154_IMG_0068Klungkung (Metrobali.com)-

Program bedah desa Pemerintah Kabupaten Klungkung kembali bergulir. Pada bedah desa yang ke-20  dan mengambil loklasi di Desa Sampalan Klod ini, masalah pencemaran lingkungan menjadi sorotan utama Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta Jumat (3/6) kemarin. Tumbuh dan berkembangnya industri rumah tangga yang tidak dibarengi dengan penanganan dan pengelolaan air limbah industri menyebabkan terjadinya pencamaran air, tanah dan udara.
Desa Sampalan Klod yang memiliki penduduk berjumlah 3259 jiwa terdapat berbagai jenis industri dan kerajinan rumah tangga, diantaranya pengerajin perak, tenun, celup benang dan industri pembuatan tahu tempe. Dari keseluruhan industi itu belum ada satupun industri  yang mengolah limbahnya namun langsung dibuang ketanah dan sungai. Atas kondisi ini Bupati Suwirta pun langsung mewanti wanti para pemilik industri untuk segera membuat septic tank / bak penampungan untuk pengolahan limbah sebelum dibuang ketanah atau ke sungai.
“Perlu kita berikan pengarahan kepada para pengusaha ini supaya industri mereka tidak merusak lingkungan sekitar,” ujar Bupati Suwirta. BAPPEDA dan Kantor Lingkungan Hidup juga akan diterjunkan untuk melakukan kajian pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Desa Sampalan Klod. Dinas Kesehatan juga akan diturunkan untuk meneliti kadar limbah serta memantau kesehatan warga akibat limbah industri ini. Selain masalah limbah Bupati Suwirta juga soroti soal penanganan sampah, dimana sampah rumah tangga banyak berserakan dan dibakar. Hal ini menimbulkan terjadinya pencemaran udara. untuk itu Bupati dorong perbekel untuk mulai belajar mengolah sampah dan menata wajah desa dengan lebih banyak menanam pohon bunga.
Seperti halnya dengan bedah desa sebelumnya, Bupati Suwirta yang didampingi Ny. Ayu Suwirta, Camat Dawan Anak Agung Putra Wedana, Perbekel I Ketut Winaya, para kepala SKPD dan tokoh masyarakat desa juga mengunjungi dan menyerahkan sejumlah bantuan kepada KK miskin, manula serta warga dan anak cacat. Diantaranya bantuan rehab rumah yang diberikan kepada Nengah Sumerti (75), I Nyoman Petrawan (44) dan Ni Made Rupini (46). Bantuan kasur kepada Ni Nengah Sumerti (75), bantuan alat dengar kepada I Nyoman Tami (80), Beasiswa diberikan kepada 2 orang anak Ni Made Rupini, 2 orang anak I Nyoman Petrawan (70) serta seorang cucu dari I nyoman Kasna (80). Bantuan paket sembako dari K3S juga diserahkan langsung Bupati Suwirta kepada Keluarga I Putu Bayu Artawan (17), Ni Wayan Table (85) serta I Nyoman Tami (80).
Perbekel Sampalan Klod Ketut Winaya menyampaikan terima kasih kepada pemkab Klungkung karena sudah turun langsung ke desanya serta membantu meringankan beban warga melalui bantuan yang langsung maupun yang akan rencanakan. Dirinya berjanji akan terus memantau warganya terutama warga miskin yang memiliki anak anak supaya tidak putus sekolah. Ketut Winaya juga akan terus berkoordinasi dengan Bupati Suwirta dalam membangun desanya. SUS-MB