Mangupura (Metrobali.com)-

Krama Banjar Gede Desa Adat Kerobokan, Kuta Utara saat ini telah memiliki balai banjar yang cukup megah. Untuk menyucikan bangunan balai banjar tersebut, Kamis (28/6) kemarin telah dilaksanakan upacara melaspas dan mendem pedagingan. Upacara yang dipuput Ida Pedanda Gede Telaga dari Geria Sanur dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R.Swandika, anggota DPRD Kabupaten Badung I Wayan Suyasa, Camat Kuta Utara A.A. Putu Yuyun Hanura Eny, Ketua PHDI Kabupaten Badung I Nyoman Sukada, para Lurah serta  tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Sudikerta meresmikan Balai Banjar Gede Kerobokan dengan membuka papan nama balai banjar dan dilanjutkan dengan menandatangani prasasti yang disaksikan Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Anggota DPRD Badung, Ketua Panitia, Camat dan PHDI Badung serta krama banjar. Sebagai bentuk perhatian dan motivasi Pemerintah Kabupaten Badung, Wakil Bupati Sudikerta mepunia sebesar Rp 25 juta serta DPRD Badung sebesar Rp.5 juta.

            Ketua Panitia Karya A.A. Rai Yuda Darma melaporkan, balai Banjar Gede ini merupakan balai banjar yang sudah tua, karena hal tersebut maka krama banjar berkeinginan untuk merehab balai banjar secara total.  Berdasarkan rasa jengah krama lanjut membangun balai banjar dengan tetap memperhatikan prinsip yaitu melestarikan adat dan agama dan saat ini  balai banjar sudah bisa diupacarai. “Pembangunan balai banjar ini menghabiskan dana sebesar 1,7 milyar yang bersumber dari swadaya masyarakat dan bantuan dari pemerintah daerah, baik Pemerintah Kabupaten Badung maupun Pemerintah Provinsi Bali serta para donator” ungkap Yuda Darma. Sampai saat ini Krama Banjar Gede Kerobokan berjumlah sekitar 146 KK dengan jumlah penduduk sekitar 620 orang. GAB-MB