jokowi 8

Waykanan (Metrobali.com)-

Calon presiden Joko Widodo dinilai telah melakukan perubahan dengan menata birokrasi, seperti menerapkan lelang jabatan yang merupakan perubahan mendasar tanpa intervensi pihak manapun, ujar aktivis Front Lintas Golongan untuk Indonesia Hebat (Liga Indonesia Hebat) Sahrial Effendi.

Menurut Sahrial di Blambanganumpu Waykanan, Senin (9/6), cara Jokowi itu patut ditiru dalam memilih birokrat berkemampuan profesional untuk menempati posisi atau jabatan tertentu sesuai dengan kemampuan dimilikinya.

“Pemerintahan yang mengedepankan para birokrat secara transaksional dibandingkan kemampuannya akan berjalan tidak maksimal, karena mereka akan terbelenggu oleh masalah kekuasaan semata, tidak ada jaminan mereka akan memikirkan rakyat,” ujar Syahrial yang juga Ketua LSM Apit Jurai Waykanan itu pula.

Namun dia menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Joko Widodo (Jokowi) justru telah melaksanakan lelang jabatan untuk menghindari transaksional jabatan, agar menghindarkan hal negatif seperti korupsi.

Dia menilai, kebijakan itu perlu dan tepat serta harus dilakukan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan terpercaya.

“Cara itu tidak salah, karena memang benar pimpinan pemerintahan harus memilih orang-orang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jokowi yang saat ini dicalonkan sejumlah partai politik sebagai Presiden RI, bukan mencalonkan diri, sudah melakukan perubahan itu untuk perbaikan Indonesia melalui lelang jabatan,” katanya lagi.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hasil survei terakhir Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) dipublikasikan Kamis (6/6) menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut dua Jokowi-JK yang akan dipilih oleh rakyat pada 9 Juli 2014 dengan dukungan 42,65 persen suara, dibandingkan Prabowo-Hatta yang didukung 28,35 persen.

“Saya pikir survei tersebut tidak salah, logis dan terukur karena Jokowi adalah negarawan muda nusantara, bukan lagi politisi muda biasa-biasa saja,” ujar aktivis Liga Indonesia Kota Malang, Jawa Timur, Iwan Sunaryo menambahkan.

Iwan yang juga Koordinator Laskar Jokowi Malang itu menegaskan, Indonesia memerlukan pemimpin yang melakukan perubahan.

“Jokowi adalah pemimpin yang diperlukan negeri ini seperti itu,” kata Iwan pula. AN-MB