Redmi 4A merupakan ponsel pintar pertama produksi Indonesia

 Foto 1a

 Tampak pada foto 1a (ki-ka) I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, mewakili Menteri Perindustrian Republik Indonesia, H.E. Xie Feng, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Wang Xiang, Senior Vice President Xiaomi, Tjahya Widayanti, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mewakili Menteri Perdagangan Republik Indonesia, dan Hasan Aula, CEO PT Erajaya Swasembada Tbk, meresmikan Xiaomi “Kami Buatan Indonesia” di Jakarta (10/2). Acara peresmian ini menandai sebuah era dari penjualan smartphone 4G Xiaomi di Indonesia setelah mendapatkan sertifikat resmi TKDN. Peresmian ini sekaligus menegaskan keseriusan Xiaomi di Indonesia.

Jakarta (Metrobali.com)-

Xiaomi, perusahaan ponsel terkemuka asal Tiongkok, hari ini mengumumkan telah mulai memproduksi perangkat lokal di Indonesia. Langkah ini sekaligus mempertegas komitmen Xiaomi terhadap peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

 Dengan melakukan pemenuhan tingkat komponen lokal, Xiaomi telah memenuhi aturan TKDN yang adalah nilai atau besaran dari tingkat produksi komponen perangkat keras maupun perangkat lunak telah memenuhi standar penjualan smartphone 4G di Indonesia.

 Untuk memproduksi perangkat ponselnya di Indonesia, Xiaomi bermitra dengan PT Erajaya Swasembada Tbk, PT Sat Nusapersada Tbk, dan TSM Technologies. Pabrik lokal berlokasi di Batam, yang merupakan bagian dari segitiga ekonomi Indonesia-Malaysia-Singapura sekaligus zona perdagangan bebas yang juga dikenal sebagai kota industri serta pusat transportasi.

 Xiaomi mengumumkan ‘Kami Buatan Indonesia’ dalam acara yang diselenggarakan hari ini di Jakarta, dan dihadiri oleh Bapak Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Bapak I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, mewakili Menteri Perindustrian Republik Indonesia, dan  Ibu  Tjahya Widayanti, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mewakili Menteri Perdagangan Republik Indonesia, H.E. Xie Feng, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia dan Hasan Aula, CEO PT Erajaya Swasembada Tbk.

 Xiaomi pertama kali masuk pasar Indonesia pada Agustus 2014 dengan memboyong Redmi 1S, yang mendominasi pasar ponsel dalam negeri dengan performa yang mumpuni namun dengan harga terjangkau. Selanjutnya, Xiaomi juga memperkenalkan beberapa ponsel dan berhasil menjadi pilihan oleh para pengguna ponsel di Indonesia. Xiaomi juga meresmikan pusat layanan untuk meningkatkan pengalaman penggunanya. Melalui produksi lokal, Xiaomi kembali mempertegas komitmennya di pasar Indonesia, dan menunjukkan bahwa Indonesia merupakan dan akan terus menjadi pasar penting bagi Xiaomi.

 Ponsel pintar Xiaomi pertama yang akan di produksi di Indonesia adalah Redmi 4A yang dilengkapi dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 425, dual sim dan didukung jaringan 4G. Berat ponsel pintar ini hanya 131.5g, dilengkapi dengan baterai 3120mAh dan ketahanan waktu selama tujuh hari, yang akan tersedia dengan harga Rp.1,499,000 dijual melalui jaringan toko Erafone dan didistrubusikan oleh PT. Teletama Artha Mandiri (TAM) ke seluruh toko handphonetradisional Indonesia mulai akhir Februari.

 Wang Xiang, Senior Vice President, Xiaomi, mengatakan: “Memulai produksi lokal di Indonesia merupakan sebuah bukti akan pentingnya pasar Indonesia bagi Xiaomi, sekaligus menandai komitmen kami untuk terus tumbuh di Indonesia. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para mitra lokal kami atas kerjasama dan dukungan dalam mewujudkan cita-cita ini. Kami berharap, melalui produksi lokal, kami dapat memegang peranan penting dalam membangun kemampuan negara ini untuk memproduksi perangkat keras maupun lunak untuk produk ponsel pintar. Kami melihat potensi pertumbuhan yang besar di Indonesia, dan ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk turut andil dalam perubahan yang akan mendorong Indonesia ke dalam babak baru dalam industri ponsel pintar.”

 Hasan Aula, CEO PT Erajaya Swasembada Tbk, mengatakan: “Merupakan sebuah perjalanan yang luar biasa bagi kami sejak pertama Erajaya menjalin kerjasama dengan Xiaomi pada 2014. Kami sangat gembira melihat kemajuan Xiaomi yang signifikan di Indonesia dan kami akan terus menantikan lebih banyak produk lokal dan membawa produk tersebut kepada masyarakat Indonesia. Saya yakin bahwa masyarakat Indonesia pun pasti tak sabar untuk menunggu produk terbaru Xiaomi lainnya di Indonesia.”

 Steven Shi, Head of Southeast Asia, Country Head of Indonesia, Xiaomi mengatakan: “Melalui produksi lokal, kami dapat membawa lebih banyak lagi produk menarik untuk masyarakat Indonesia. Kami berkomitmen untuk mendayagunakan kemampuan produksi lokal dalam pembuatan ponsel pintar kami sekaligus bekerjasama dengan pengembang perangkat lunak di Indonesia untuk lebih meningkatkan pengalaman pengguna bagi seluruh Mi fans di Indonesia. Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Xiaomi dan kami yakin bahwa konsumen di Indonesia memiliki semangat yang sama dengan kami terkait komitmen Xiaomi dalam memproduksi perangkat di Indonesia”. RED-MB