Denpasar, (Metrobali.com)

Sebagai mitra Pemerintah Kota Denpasar dalam upaya mewujudkan Denpasar Bebas Stunting, TP PKK Kota Denpasar gencar melakukan edukasi dan program pemberdayaan keluarga dalam hal keamanan pangan. Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi bertema “Melalui PKK Berdayakan Keluarga, Wujudkan Aman Pangan, Keluarga Bebas Stunting” pada Selasa (13/12) di Gedung Pers K. Nadha.

Kegiatan sosialisasi itu sendiri dikemas dalam bentuk Dialog, yang turut menghadirkan pula Dosen Poltekkes Kota Denpasar sekaligus Ahli Gizi, Pande Putu Sri Sugiani.

Dipandu pembawa acara Putu Ayu Susanti, saat itu Ny. Antari Jaya Negara banyak membahas mengenai program yang menjadi terobosan TP PKK Kota Denpasar dalam upaya pencegahan stunting di Kota Denpasar.

Sebagai informasi, menurut data prevalensi stunting tahun 2021, Kota Denpasar memiliki angka 9%, dimana angka tersebut tergolong angka yang rendah secara nasional.

“Sekalipun angka 9%, namun hal ini tidak membuat kami berpuas diri. Kami melaksanakan program pemberdayaan keluarga dalam ketahanan pangan melalui gerakan AKUHATINYA PKK. Seperti, mengedukasi sekaligus mengajak para masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan atau halaman sekecil apapun untuk menanam aneka tanaman,” jelasnya.

Ny. Antari Jaya Negara menyebut, untuk mendukung pemanfaatan lahan pekarangan oleh para keluarga, TP PKK Kota Denpasar juga melaksanakan program pembagian bibit tanaman, seperti cabai, tanaman buah dan tanaman lainnya.

“Kami membentuk kelompok kelompok yang kita sebut Dasawisma dimana kami menyerahkan bantuan bibit tanaman untuk ditanam. Di tingkat kelurahan / desa, kami juga memiliki taman pangan. Saat ini, kami juga sedang gencar untuk mensosialisasikan pemanfaatan bahan pangan lokal seperti kelor, dan lainnya untuk dijadikan alternatif penganan yang lebih kreatif dan inovatif,” papar Ny. Antari Jaya Negara.

Dosen Poltekkes Denpasar sekaligus Ahli Gizi, Pande Putu Sri Sugiani menyebut, saat ini pencegahan stunting dapat diedukasi sejak dini.

“Seperti yang kita tahu, pada 1000 HPK, sangat penting mengasup nutrisi dan gizi yang seimbang dan kompleks kepada anak anak kita. Pemberian edukasi kepada para remaja, calon pengantin dan ibu hamil merupakan hal yang bisa dijadikan langkah antisipatif dalam peningkatan angka stunting,”katanya.

Pande Putu juga menambahkan, jika secara konsisten pola penceghan stunting dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan harapan Kota Denpasar untuk menuju angka stunting di bawah 5% akan terwujud.

“Dalam penyajian piring kita dalam 1 porsi terutama untuk anak usia tumbuh kembang, pemenuhan asupan gizi hal utama yang harus kita fokuskan. Hendaknya, kandungan gizi yang harus memenuhi unsur yang mendukung perkembangan otak dan juga pertumbuhan fisik si anak sendiri untuk mencegah kejadian stunting,” lanjutnya.

Pemanfaatan bahan pangan lokal di sekitar kita yang mengandung nilai gizi tinggi, menurut Pande Putu bisa dijadikan alternatif makanan sehat dengan pengolahan yang tepat.

Sumber : Humas dps

Editor : Hana