Foto: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi tokoh masyarakat Klungkung Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati yang caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangann kembali menyerahkan bantuan dana hibah untuk masyarakat Klungkung daratan, Sabtu (13/4/2019).

Klungkung (Metrobali.com)-

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta kembali menyerahkan bantuan dana hibah untuk masyarakat Klungkung, Sabtu (13/4/2019). Kini giliran Klungkung daratan yang “kebanjiran” dana hibah total Rp 7,410 miliar yang merupakan bagian program Badung membangun Bali dari pinggiran dengan tagline “Badung Angelus Buana”.

Sehari sebelumnya, Jumat sore (12/4/2109), dana hibah sebesar Rp 6,160  miliar juga diserahkan Bupati Badung kepada perwakilan masyarakat di Balai Desa Batu Nunggul, Kecamatan Nusa Penida untuk 17 penerima,  Sebagian besar untuk pembangunan pura, balai banjar dan upakara bagi masyarakat di Nusa Penida.

Cairnya dana hibah di Nusa Penida dan Klungkung daratan ini juga tidak terlepas dari perjuangan tulus dan kerja keras dari trio tokoh masyarakat Nusa Penida yakni Ketut “Leo” Wijaya, I Made Satria yang juga caleg DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan, dan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati yang  caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan.

Ketiga tokoh ini begitu intens berkomunikasi melobi dan meyakinkan Bupati Badung agar segera mencairkan dana hibah ini sebab sudah sangat dinantikan dan dibutuhkan masyarakat Klungkung.

Untuk dana hibah bagi Klungkung daratan ini diserahkan Sabtu (13/4/2019) di dua lokasi berbeda oleh Bupati Badung didampingi Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa serta rombongan dihadiri juga tokoh masyarakat Klungkung Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati yang  caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan.

Yakni di Jaba Pura Kahyangan Dalem, Banjar Pekandelan, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Nilai hibah total Rp 6,410 miliar, dengan 34 penerima.

Kedua hibah diserahkan di wantilan Banjar Kawan, Desa Timuhun, Kabupaten Klungkung sebesar Rp 1 miliar untuk pembangunan wantilan Banjar Kawan ini.

Bukti Nyata Perjuangan Dwi Yustiawati Sebelum Terpilih di DPRD Bali

Beberapa penerima hibah ini seperti untuk desa Sangkan Buana yang diwakili Jero bendesa Ketut Tinggal sebesar Rp 700 juta untuk pembangunan penyengker dan candi di Pura Dalem Setra Desa Sangkan Buana.

Lalu untuk pembangunan Balai Banjar Sangkan Buana sebesar Rp 500 juta diwakili oleh  Jero Mangku Nengah Sukana selaku Petengen Desa Sangkan Buana. Serta dana hibah untuk Dadia Gunungsari Banjar Sangkan Buana sebesar Rp 300 juta yang diwakili oleh prajuru dadia Nengah Sadia.

“Jadi total dana hibah yang kami terima sebesar Rp 1,5 miliar. Ini sungguh dana yang fantastis ukuran kami di Desa Sangkan Buana. Kami segenap prajuru desa dan prajuru banjar serta prajuru dadia mewakili krama Desa Sangkan Buana mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan Bapak Bupati Badung serta semua pihak yang telah membantu cairnya dana hibah ini khususnya Pak Ketut Leo dan Ibu Dwi Yustiawati,” kata perwakilan warga penerima hibah.

Selanjutnya ada juga  dana hibah untuk Desa Gembalan untuk pembangunan Balai Banjar Gembalan sebesar Rp 550 juta yang diterima Bendesa Adat Gembalan, I Wayan Sudiana. Berikutnya hibah di Persinggahan sebesar Rp 150 juta.

Para perwakilan warga penerima hibah pun kembali mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas perjuangan tulus Ketut Leo dan istri yakni Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati yang  caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan.

Mereka sangat gembira dan bersyukur punya tokoh sekaliber Ketut Leo dan calon wakil rakyat sekelas Dwi Yustiawati yang telak terbukti berjuang untuk masyarakat Klungkung sebelum Dwi Yustiawati duduk sebagai wakil rakyat.

Terlebih ketika sudah terpilih sebagai Anggota DPRD Bali diyakini akan lebih banyak hal nyata bisa diperjuangkan Dwi Yustiawati bersama juga kakak iparnya I Made Satria yang juga caleg DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan.

Hibah Bupati Badung Baru “Pemanasan”

Sebelumnya Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menyerahkan dana bantuan hibah untuk Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Jumat sore (12/4/2109) di Balai Desa Batu Nunggul juga mengapresiasi perjuangan Trio Ketut Leo, Made Satria dan Dwi Yustiawati.

“Dana hibah ini juga murni difasilitasi Pak Ketut Leo dan digerakkan  Pak Wayan Muka, Pak Made Satria, dan Ibu Dwi Yustiawati. Mereka yang terus telpon dan minta saya segara cairkan dana hibah ini untuk membantu masyarakat Nusa Penida. Saya katakan tenang, saya tidak akan pernah bohong pada masyarakat Nusa Penida,” beber Bupati Badung Giri Prasta dalam sambutannya.

Ia juga menegaskan bantuan hibah kepada masyarakat ini merupakan bagian komitmen untuk meringankan beban masyarakat Klungkung dalam hal urusan adat dan upakara yadnya umat Hindu.

“Ne Nyoman mare pemanasan. Bupati sebelumnya tidak ada menjalankan seperti ini, kecuali Nyoman,” kata Bupati “bares” ini.

Bantuan hibah untuk Nusa Penida dan Klungkung daratan ini hanya sebagian kecil dari progam bantuan yang akan diberikan kepada Nusa Penida. Selanjutnya Bupati Badung akan menggulirkan program bantuan bedah rumah untuk total 250 rumah dengan anggaran Rp 50 juta per rumah.

“Saya alokasikan 250 bedah rumah untuk Nusa Penida. Tapi dari cek list bedah rumah lebih dari 1000 KK. Ini akan kita garap bertahap,” terang Giri Prasta yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung ini.

Ia pun mengingatkan masyarakat penerima hibah agar dapat memanfaatkan dana hibah ini dengan baik termasuk memberikan laporan pertanggungjawaban dengan benar.

“Ini agar bisa berkesinambungan kita menyama braya. Ke depan kalau ada yang minta dana 5 miliar untuk pembangunan pura agar CGT (Cenik Gae To),” tandas Giri Prasta. (wid)