Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Mayor Jenderal Sang Nyoman Suwisma menjelaskan jika dalam waktu dekat akan menggelar World Hindu Summit. World Hindu Summit akan digelar 13-16 Juni 2013 yang pada puncak perayaannya akan dipusatkan di Art Center, Denpasar.

Menurut dia, digelarnya World Hindu Summit di Bali merupakan keputusan Muhasabbah XI yang digelar pada tahun lalu. Pada pertemuan kali ini, Wold Hindu Summit akan mengesahkan satu badan Hindu dunia yang diberi nama World Hindu Parisad.

“World Hindu Parisad akan menggantikan World Hindu Federation yang ikut di-coup rezim komunis di Nepal,” kata Suwisma saat memberikan keterangan resmi, Selasa 11 Juni 2013.

Menurut dia, lantaran umat Hindu di dunia tak memiliki naungan organisasi pasca-dibubarkannya World Hindu Federation, mendorong perwakilan organisasi Hindu dunia untuk membentuk satu wadah baru pada Muhasabbah XI yang digelar tahun lalu di Bali.

“Ini awal prakarsanya. Pada pertemuan tahun 2012 menghasilkan Bali Chapter yang merekomendasikan pembentukan lembaga tersebut,” papar Suwisma.

Saat itu, katanya, pertemuan itu dihadiri seluruh perwakilan organisasi Hindu di seluruh dunia. “Saat itu dihadiri perwakilan negara dan hadir dari seluruh Benua minus Afrika. Pada pertemuan tahun ini kita harap perwakilan benua Afrika datang,” harap mantan Wakil Komandan Jenderal Kopassus itu.

Menurut dia, berdasarkan pertemuan tahun lalu pula, Bali telah ditetapkan sebagai pusat Hindu dunia. Kini, pada pertemuan yang tak lama lagi akan digelar itu, perwakilan organisasi Hindu dunia akan merancang AD/ART dan struktur World Hindu Parisad.

Ia menyebut tugas itu telah diemban Rektor Universitas Udayana, Prof Made Bakta. “Rancangan itu yang akan dibahas pada meeting nanti,” imbuhnya. Menurut dia, pentingnya World Hindu Parisad terbentuk untuk menanungi seluruh organisasi Hindu dunia.

“Kami akan mengayomi seluruh organisasi Hindu di dunia. Kekhawatiran didikte, diperintah, itu hal berlebihan. Pun halnya tidak akan ada penyamaan pelaksanaan keyakinan agama. Kearifan lokal tetap kita junjung tinggi dan hargai,” kata Suwisma. BOB-MB