Denpasar (Metrobali.com)-

Wisatawan Mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali mendekati 1,5 juta orang selama Januari-Juni 2013 yakni mencapai 1.492.971 orang.

Kehadiran turis asing itu hampir 95 persen, naik 9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2012 yang tercatat 1.369.758 orang, kata pengamat pariwisata, Tjokorda Gde Agung di Denpasar Jumat (26/7).

Wisatawan mancanegara yang melakukan plesiran ke Pulau Dewata kali ini dapat dipastikan mencapai sasaran yang ditetapkan sebanyak tiga juta orang, sebab selama enam bulan saja sudah hampir 1,5 juta orang.

Jika dalam waktu enam bulan ke depan kehadiran turis ke Bali rata-rata 250 ribu orang/bulan seperti yang ada sekarang, maka angka tiga juta sudah pasti tercapai.

Tjok Agung menambahkan, supaya bisa mencapai target kunjungan turis ke Bali, para komponen pariwisata dan pemerintah tidak bisa sekedar berpangku tangan menunggu kehadirannya, tetapi perlu kerja keras.

Masalah keamanan di daerah ini, perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh agar bisa mengurangi sekecil mungkin terjadinya kasus kriminal, perkelaian antarwarga masyarakat dengan melibatkan adat dan demontrasi anarkis.

Ia menilai aparat keamanan di daerah ini cukup sigap dan peka terhadap situasi yang berkembang sehingga sejak dini sudah mewaspadai, seperti melakukan penjagaan yang lebih rapi terhadap masyarakat masuk dan keluar Bali.

Jika kembali terjadi serangan teroris, tentu akan mengganggu keamanan dan kenyamanan semua pihak, baik masyarakat sendiri dalam beraktivitas maupun turis dalam dan luar negeri yang berlibur ke daerah ini.

Ia mengatakan, pemerintah dan komponen pariwisata mulai mengembangkan paket wisata spiritual, seperti Kabupaten Karangasem dan Gianyar dengan lokasi desa senimannya yakni perkampungan seniman Ubud.

Wisata Spiritual tersebut penting disosialisasikan kepada masyarakat agar tempat-tempat yang bisa dikunjungi turis, mampu mencerminkan kondisi yang aman dan nyaman sesuai sasaran yang diinginkan.

“Jangan sebaliknya, turis dalam perjalanan menuju lokasi wisata menarik ternyata dalam perjalanan menjumpai adanya peristiwa yang memalukan yakni bentrok antarwarga yang melibatkan desa adat,” demikian Agung. AN-MB