Jakarta– Situs website yang bermarkas di Australia, Wikileaks kembali membeberkan sejumlah data rahasia atau kabel tentang Indonesia. Data Wikileaks menyebut Amerika Serikat memantau potensi sejumlah politisi untuk memenangkan pemilihan presiden 2014 mendatang.

Dalam dokumen Kedubes AS Jakarta berkode 10JAKARTA68, ‘Menatap Pemilu, Parpol di Indonesia Memilih Pemimpin Baru’, tertanggal 19 Januari 2010 silam, Amerika memperkirakan Ketum PAN Hatta Rajasa dan Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie akan maju dalam Pilpres 2014.

Dalam laporan ke Washington, Kedubes AS memantau perkembangan parpol di Indonesia untuk kontestasi Pilpres 2014. Mereka memantau Ketum PAN dan Golkar, yang mereka anggap akan maju dalam Pilpres 2014.

“Rajasa dan Bakrie mulai memposisikan diri sebagai kandidat Presiden 2014. Partai lain masih sedang dipantau,” tulis laporan tersebut.

Selain itu, Wikileaks juga menyebut sejumlah menteri Indonesia menjadi sekutu potensial Amerika. Dalam dokumen 09JAKARTA1773, ‘Sekutu yang menjanjikan untuk kemitraan komprehensif dalam kabinet baru Indonesia’, sejumlah nama menteri pun disebut.

Nama yang disebut seperti Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri Perindustrian MS Hidayat. Selain itu, ada Dr Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri LH Gusti M Hatta, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Menhan Purnomo Yusgiantoro serta Menlu Marty Natalegawa yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.(erabaru/adi/waa)