Denpasar (Metrobali.com)-
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mendampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardhana Sukawati bersama TPID Provinsi Bali meninjau harga di Pasar Badung, Kota Denpasar, Selasa (31/1). Peninjauan perkembangan harga tersebut merupakan langkah nyata dan berkelanjutan dalam rangka menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar. Turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, TPID Provinsi Bali, TPID Kota Denpasar, serta Pimpinan OPD terkait.
Sejak tiba, Wagub Tjok Ace langsung menuju beberapa penjual komoditi yang menjadi indikator inflasi. Mulai dari pedagang cabe rawit, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, beras, telur dan komoditi lainya. Berdasarkan pemantauan, diketahui komoditi bawang merah untuk harga operasi pasar Rp. 27 ribu dan harga pasar Rp. 30 ribu, cabe rawit merah untuk harga operasi pasar dan harga pasar sama-sama Rp. 45 ribu, cabe merah besar untuk harga operasi pasar dan harga pasar sama-sama Rp. 25 ribu, telur untuk harga operasi pasar Rp. 47 ribu dan harga pasar Rp. 49 ribu dan beras putri harga operasi pasar dan harga pasar sama-sama Rp. 13 ribu/Kg.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardhana Sukawati didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho usai peninjauan menjelaskan, kunjungan ini dilaksanakan untuk memastikan perkembangan harga di Pasar Badung. Hal ini utamanya dalam mendukung pengendalian inflasi di Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar.
Lebih lanjut dijelaskan, saat ini perkembangan harga komoditi indikator inflasi masih berfluktuatif. Karenanya, beragam upaya akan terus dioptimalkan. Salah satunya yakni optimalisasi saluran komunikasi dan informasi.
“Masih ditemukan margin yang lumayan tinggi antara harga di Operasi Pasar dan Harga Pasar, sehingga selain ketersediaan stok, pola distribusi, sistem komunikasi juga akan kami optimalkan untuk mendukung pengendalian inflasi, sehingga petani untung, pedagang untung sewajarnya dan konsumen tidak terlalu mahal,” ujarnya
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan, Pemkot Denpasar bersama seluruh jajaran yang dalam hal ini TPID Kota Denpasar terus fokus dalam pengendalian inflasi. Dimana, pada APBD TA 2023 telah dianggarkan sekitar  Rp. 5 Miliar untuk mendukung  kegiatan pengendalian inflasi.
“Jadi kita fokus, konsisten dan berkelanjutan dalam mendukung pengendalian inflasi di Kota Denpasar,” ujarnya
Lebih lanjut dikatakan, dalam rangka percepatan pengendalian inflasi daerah, Pemkot Denpasar bersama TPID akan menggencarkan beragam langkah strategis. Yakni melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan akan menggelar Bazar Pangan, Pemantauan Stok, Pasokan dan Harga Pangan, Gerakan Menanam (April – Mei 2023), Bantuan Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan (Mei – Juni 2023) dan Bantuan Pakan Ikan (Juli – Agustus 2023).
Selenajutnya kata Arya Wibawa, melalui Dinas Pertanian akan melaksanakan kegiatan pengawasan penggunaan sarana pendukung pertanian, sesuai dengan komoditas, teknologi dan spesifik lokasi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan melaksanakan Operasi Pasar/ Pasar Murah, Pemantauan Harga di 5 Pasar Yaitu  Pasar Ketapean, Pasar Badung, Pasar Kereneng, Pasar Agung , dan Pasar Nyanggelan (Setiap Hari) Dan Kegiatan Rutin Monev Informasi Harga Bahan Makanan Pokok dan Strategis lainnya di Pasar Tradisional Setiap Senin dan Kamis.
“Sinergitas antar OPD akan terus digencarkan, termasuk Perumda Pasar Sewakadarma yang akan menggencarkan  Operasi Pasar, Pasar Murah, Pasar Rakyat, dan menjalin Kerjasama Bisnis Dengan Penyedia Barang Kebutuhan Pokok, semoga target yang ditetapkan yakni inflasi dibawah 5 persen bisa kita wujudkan bersama,” ujarnya.
Sumber : Humas Pemkot Denpasar