Wasekjen PDIP : Partisipasi Masyarakat Dua Kabupaten Menurun
Denpasar (Metrobali.com)-
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kekalahaan Calon Gubernur Bali Anak Agung Puspayoga dan Calon Wakil Gubernur Dewa Nyoman Sukrawan di dua Kabupaten, Buleleng dan Klungkung, karena tingkat partisipasi masyarakat pemilih menurun.
“Sebelumnya berdasarkan hasil survei tingkat partisipasi pemilih di dua kabupaten tersebut cukup tinggi. Namun kemungkinan ada gerakan sistemik sehingga masyarakat banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya datang ke tempat pemungutan suara,” kata Hasto Kristiyanto di Sekretariat DPD PDIP Bali di Denpasar, Kamis (16/5).
Ia mengharapkan kader dan simpatisan agar tetap mengawal surat suara yang penghitungan rekapitulasi perolehan suara dilakukan mulaidari desa dan kelurahan.
“Rekapitulasi surat suara mulai hari ini, karena itu semua kita serahkan proses penghitungannya kepada KPU,” kata Hasto yang didampingi anggota BP Bappilu PDIP tersebut.
Hasto juga mengharapkan siapa pun tidak mengklaim kemenangan berdasarkan penghitungan suara yang dikeluarkan dari pengusung kandidat calon gubernur dan calon gubernur periode 2013-2018.
“Yang mengklaim mengatakan menang sebelum pengumuman resmi dari KPU itu menyesatkan. Janganlah membodohi masyarakat. Sebaiknya kita tunggu hasil resminya,” kata Hasto menengaskan.
Sebelumnya, tim pemenangan Cagub dan Cawagub Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta mengklaim perolehan suara lebih unggul dari pasangan kandidat cagub dan cawagub nomor urut satu. INT-MB
24 Komentar
ini politisi yang beum bisa berpolitik santun. wajar kalau PDIP dikalahkan oleh MP. Kader bu Mega kurang santun berpolitik.
ada gerakan sistemik???hahaha….yang ada gerakan pencairan uang bansos
sekelompok orang muda usia dimanfaatkan untuk mensosialisasikan golput. mungkin banyak yang kena sehingga tidak datang ke tps. diduga sekelompok pemuda tsb memang benar golput (Golongan Pemburu Uang Tunai).., sangat menyedihkan generasi muda kita….
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/413347-panwaslu-rekomendasikan-coblos-ulang-di-buleleng
1 orang bisa nyoblos di 100 kertas suara !
Beh Ceng Blonk Bin Nengok…. Lem…Dija Munyi jegah-jegahe dugase ene… nyelek-nyelekan Mangki Pastika…. sajaan je delem…. sangutttt
ANE CURANG NYEN?
ANE NGAKU MENANG DI DEPAN LAPANGAN PUPUTAN NYEN?
HARSTO MEKECUH MELAL MENEK…
RASAKAN PDIP …NGETOR NTUDNE BU MEGA …
JANI SUBA PDIP KALAAAHDI KANDANG SAMPI….
ANE CURANG NYEN?
ANE NGAKU MENANG DI DEPAN LAPANGAN PUPUTAN NYEN?
HARSTO MEKECUH MELAK MENEK…
RASAKAN PDIP …NGETOR NTUDNE BU MEGA …
JANI SUBA PDIP KALAAAH DI KANDANG SAMPI….
skrang jaman sudah berubah. berarti di 2 kabupaten ini sudah dewasa dlm berpolitik, tidak ada kata militan militan yang ada to kilit utang brow. jgn bodohi rakyat terus..dngn bhs santun, rkyat bebas memilih pilihanya. ok suksma.
ini info yang saya dapat dari bisik2 dimasyarakat….banyak semeton Bali yang memilih pasangan no 1, karena mereka ingin agar bisa kerja santai, bolos 2 tahun tetapi tetap mendapat gaji…bila perlu tiap tahun ada kenaikan gaji….
hasto ni ….brengsek ….golput dimana 2 ada ….ngapain loe ngurusin itu khan haknya dia.
nah cenkblonk tetp gen ye dadi petani, mani pak mangku menek buin yen stroke dong ke pdip gen ngajuin proposal meubat gratis, yen pak mangku kalah kangguang tanah kacang e adep anggo meubat blonk!!!!! hahaha…..
Arya wiguna berkata : demi TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN, itulah perbuatan kamu itulah muslihat kamu itulah sikap kamu itulah bacot kamu, CURANGGGGGG CURANGGGG CURANGGGG CURANGGGG! !,,,,,,,,
Yg ada bukan GERAKAN SISTEMIK tapi gerakan 1orang mencoblos 100surat suara atau GERAKAN PENCAIRAN DANA BANSOS atau seperti yg bapak Hasto katan GERAKAN MENCARI KAMBING HITAM….. DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI TUHAN DEMI CURANGGGG
Pak Hasto, knp ngurusin yg golput smp blg kemungkinan ada gerakan sistematik spy tdk memilih, ada” saja suka membuat provokasi ke masy. Kalo golput itu adl hak tiap warga, lbh baik anda urus kaderbanda yg LSM di Bungkulan, itu baru nyata gerakan sistematik dan jg siapkan pembela utk saksi anda yg melakukan penebasan di Pekambingan.
Pendapatnya Kristianto tidak masuk akal kekalahan PDIP di 2 kabupaten Buleleng dan Kelungkung disebabkan karena masyarakat di dua kabupaten ini sudah cukup cerdas dalam menentukan pilihannya.
He hasto urusi saja to donal bebek!!
Ha ha …….. syukurlah teman2 di Singaraja, dan pastinya di Klungkung tanah kelahiran tercinta, semeton sdh melek, pintar, tau mana yg salah dan benar, walaupun bupati mereka adl orang PDIP tulen dan punya pasukan, saya suka ini, jgnlah ada alasan ini itu Hasto, Me Mega pang telu sampe teka ke Bali karna udah tau keok duluan calonnya yg PAS-PASan, Jokowi, Oneng pun datang,
sekali lagi saya senang Orang Bali melek tambah pintar kita semua karna ajaran Bali Post dan Bali TV yg berpolitik hitam, Astungkara Hyang Widhi Wasa !
Banyak survei di Klungkung mengatakan sangat merasakan JKBM, JAMPERSAL dan program2 lain Bali Mandara, ngapain milih orang bolos kerja, mlantik Bupati Buleleng padahal gak ada di UU, juga nyalonin diri Gub juga DPR RI, sampai teman2 di PDIP pun gak kebagian jatah ( Loba to Yan )
woi hasto, ngomong sana sama knalpot
kacang tanah kacang batu, cang ngalah uliang cang ngaku “RAKYATE MALAH BAANG PIS ANGGO MILIH CALON NO.1” nah tiang legowo nyerahang suara ane Menang PASTI-KERTA 100% Halall..
rakyat Bali sudah pintar…..thn 99 rakyat Bali mendewakan megawati, ngamuk nebang pohon dan bakar kantor lumintang karena tdk terpilih jadi presiden. Setelah jadi wapres dan presiden, apa yg diberikan utk Bali? Nol kosong…….saat ini sdh tidak ada militansi……
http://m.antarabali.com/berita/38639/kader-pdip-terancam-dicoret-dari-dcs
Dipecat semuanya sama Bu Mega
Bupati di Buleleng dan Klungkung siapa ?
bagaimana bisa sistemik mas brooo lololll
nada kepanikan ini ??????
masyarakat klungkung..sudah melek politik semua..!!!
lihat saja nanti bulan agustus…pilbup klungkung
calon dari PDIP pasti akan terjungkal juga…kader pas-pasan dipaksakan!!!
Saya setuju dengan Pak Hasto, kekalahan di Buleleng dan Klungkung karena gerakan sistemik, padahal PDIP itu berakar di Bali. Jawaban sederhana : kalau pemimpin pasti diikuti, kalau dasarnya pengikut dan jadi pemimpin ya tetap saja jadi pengikut….Makanya jadi kalah deh mas bro yang terhormat. Lagian mereka itu adalah kader anda dan seperti itulah kompetensi kader anda, jadi yang ENJOOOOOOOOOOOOY saja mas bro.