Jembrana (Metrobali.com)
Sungguh memperihatinkan nasib Nengah Warti. Ia harus menumpang memasak di rumah kerabatnya. Karena sampai saat ini ia belum mampu memperbaiki dapurnya.
Banjir bandang yang terjadi pada pertengahan bulan Oktober 2022 lalu, selain menghancurkan dapur miliknya, juga menghanyutkan alat tenun sebagai sumber penghasilan satu-satunya selama ini.
Pasca banjir bandang, warga Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana sempat mengungsi ke posko pengungsian. Namun sejak posko pengungsian ditutup tanggal 30 Oktober lalu, ia harus kembali ke rumahnya.
“Dapurnya masih rusak. Sekarang kalau mau masak numpang di rumah saudara” ujar Ni Nengah Warti, Rabu (9/11/2022).
Akan kondisinya, ia berharap ada bantuan alat memasak (kompor gas) dan dapurnya bisa segera diperbaiki serta bantuan alat tenun. “Sejak alat tenun saya hanyut, saya tidak bisa bekerja” ujarnya.
Nengah Warti hidup seorang diri lantaran tidak menikah. Selama ini ia hidup dari hasil menenun yang ia pelajari sejak kecil. (Komang Tole).