Bangli (Metrobali.com)-

Sebagai upaya untuk mengembalikan citra pariwisata Bangli khususnya pariwisata Kintamani yang sempat tercoreng dimata wisatawan akibat ulah oknum yang tidak bertanggungjawab, Rabu (15/2) masyarakat Desa Trunyan menggelar deklarasi penyampaian sikap untuk siap menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Desa Trunyan. Acara yang digelar di Balai Masyarakat Desa Trunyan, juga dihadiri oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum, Wabup Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Ketua DPD HPI Bali Sang Putu Subaya, Tim Ahli Pembangunan Bangli Bagus Sudibia, Pimpinan SKPD Kabpaten Bangli, Tokoh dan masyarakat Desa Trunyan.

Perbekel Desa Trunyan Ketut Sutapa mengatakan, untuk memulihkan citra Obyek Daya Tarik Wisata Desa Trunyan di mata wisatawan, seleurul komponen masyarakat Desa Trunyan mulai dari desa adat dan dinas, pecalang, kelompok perahu dayung, pemandu wisata dan sekaa teruna Desa Adat Trunyan siap mendeklarasikan diri untuk bersama sama siap menjaga keamanan dan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke Desa Trunyan demi kemajuan pariwisata Bangli.

Jika menoleh ke blakang, bahwa obyek daya tarik wisata Desa Trunyan dengan kuburan tradisionalnya pernah menjadi primadona wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Namun belakangan karena ulah segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab, mengakibatkan keindahan Desa Trunyan sebagai Desa Bali Kuno dengan tradisi adat istiadatnya yang unik mulai ditinggalkan dan dilupakan. Sehingga untuk memulihkan kembali citra pariwisata Desa Trunyan sebagai Obyek Daya Tarik Wisata tidaklah mudah, diperlukan berbagai upaya baik pembenahan fisik pariwisata maupun sumber daya manusia yang ada didalamnya.

“Kita harapkan dengan deklarasi ini, wisatawan tidak usah takut lagi untuk datang dan berwisata ke Desa Trunyan, karena kita siap menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat bilamana berkunjung ke Desa Trunyan,”ungkapnya.

Ditambahkan juga, kita berani menjamin tidak akan ada lagi wisatawan yang dikenakan pungutan liar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. ‘’Jika masih ada ditemukan seperti itu, kita akan langsung menindak tegas masyarakat yang melanggar sesuai dengan aturan yang sudah disepakati,”ucapnya.

Sementara itu Bupati Bangli Made Gianyar mengatakan, target di tahun 2014 adalah bagaimana bisa menari 1,5 juta wisatawan untuk datang ke Kabupaten Bangli. ini tentunya bukan perkara mudah, mengingat pariwisata Bangli khususnya Kintamani sedang mengalami degradasi akibat penurunan kualitas fisik pariwisata maupun manusia pariwisata yang terlibat didalamnya.

‘’Namun kita tidak hanya berpangku tanggan untuk menyaksikan kemuduran pariwisata Bangli. Selama satu tahun berjalan kita sangat fokus teradap pembenahan dan peningkatan kualitas pariwisata di Bangli, mulai dari pembenahan fisik disejumlah tempat pariwisata sampai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata. Salah satu yang sudah terlihat adalah dengan pernyataan sikap masyarakat Desa Trunyan untuk mendeklarasikan diri siap menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Desa Trunyan,’’ katanya.

Diharapkan masyarakat bisa komitmen terhadap deklarasi yang telah disepakati bersama. ‘’Jika ini berjalan dengan baik, kita harapkan desa-desa lainya di Bangli khususnya yang memiliki potensi pariwisata bisa mengikuti apa yang telah dijalankan masyarakat desa Trunyan, demi pulihnya citra pariwisata Bangli di mata wisatawan dunia,”harap Made Gianyar. MB1