Jakarta (Metrobali.com) –

 

Meski disebut tanah milik Pertamina, namun warga Petojo Selatan khawatir akan berulang lagi peristiwa kebakaran di kawasan tersebut, untuk itu mereka protes dan menolak munculnya bangunan liar di lokas bekas kebakaran, lantaran warga khawatir kebakaran yang pernah terjadi bisa terulang lagi pasca kebakaran yang menghanguskan 87 rumah 26 Februari lalu.

Trauma mendalam kerap hinggap di benak warga bulan melihat api yang berkobar, rencana dibangunnya kembali bangunan liar di lokasi bekas kebakaran di Jalan Tanah Abang, Kelurahan Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat tersebut ditolak mentah-mentah.

“Mengapa tidak digunakan untuk fasos atau dijadikan tempat yang lebih bermanfaat seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) atau gelanggang olahraga, ketimbang kembali didirikannya pemukiman liar,” tutur Erwin Dwiyanto, SH, salah satu warga yang protes.

Di kantor Kelurahan Petojo Selatan, warga membawa membentangkan banner bertuliskan “Kami Warga RW 02, RW 03, RW 04 Menolak Keras Adanya Pemukiman Liar Yang Ada di Tanah PT. Pertamina”.

Warga meminta Lurah Petojo Selatan, Rahmad Hidayat untuk segera membebaskan pemukiman liar tersebut. (hd)