Jpeg

Dua Warga Disambar Api/MB

Klungkung ( Metrobali.com )-

Bali sebagai pulau seribu Pura memiliki banyak budaya keagamaan. Ngaben merupakan salah satu prosesi Ritual keagamaan bagi umat hindu. Ngaben massal adalah Ngaben yang dilakukan secara bersama-sama dengan banyak orang di masing-masing desa. Setiap desa Pakraman mempunyai aturan tersendiri untuk suatu upacara ritual.
Bagi masyarakat yang kurang mampu, ini adalah pilihan yang sangat bijaksana, karena urusan biaya yang lebih murah pada umumnya.

Sementara itu di Kuburan Nangga, Desa Sampalan Tengah, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali berlangsung upacara Ngaben Masal. Selasa ( 12/7-2016 ). Upacara Ngaben masal itu di ikuti 25 Sawa dan semua peserta adalah Krame dari Banjar Pakel. Sekira pukul 13.00 Wita, sebelum upacara Ngancungan dimulai dan Pendande baru selesai memerciki air Suci di tempat Pembasmian tiba – tiba terdengar suara ledakan dibarengi munculnya api membesar. Akibatnya warga berlarian menghidar namun ada juga beberapa warga disambar api hingga mengalami luka bakar. Oleh ketabat korban luka bakar dilarikan ke Puskesmas terdekat bahkan dua korban luka bakar serius kirim ke RSUD Klungkung untuk mendaoat oenanganan lebih lanjut.

Ditemui di IGD dokter yang didampingi perawat sedang menangani ke dua korban yang terluka bakar. Diketahui nama korban adalah Nyoman Subagi 60, warga Banjar Pakel, Desa Sampalan Tengah, Kecamatan Dawan, Klungkung mengalami luka bakar pada punggung kiri sedangkan Made Jendra (57) alamat sama mengalami luka bakar tangan kanan.

Tampak anggota Polsek Dawan yang dipimpin Kanit Reskrim Ipda Wayan Selamet, mencatat nama korban dan minta kronolgisnya.

” Ke dua korban luka ringan, hanya 4 %, sebentar lagi diperbolehkan pulang,” ujar Selamet atas seijin Kapolsek AKP Ketut Suastika.
Lanjut Selamet menurut korban sebelumnya banyak warga ( Krama ) yang menyiram kayu bakar dengan Bensin…entah siapa yang mulai menyalakan ( Ngancungin ) tiba tiba terdengar suara ledakan yang dibarengi api sudah membesar dan korban sudah berusaha menghindar dari semburan api namun disamvar juga, imbuhnya.

“Dalam pelaksanaan Upacara Ngaben selama ini tidak pernah terjadi, petistiwa ini baru pertana kali terjadi di wilayah hukum polres klungkung, moga kedepannya panitia pelaksana betu betul mengawasi jalannya upacara apapun, ” ujar Selamet.

Usai menjalani observasi selama dua jam oleh dokter jaga IGD ke dua korban diperbolehkan pulang. SUS-MB