Jembrana (Metrobali.com)-

Banyaknya sertifikat peserta prona 2011 yang belum jadi dikeluhkan oleh sejumlah warga Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana. Dari 73 peserta pensertifikatan melalui prona, tidak ada satupu yang jadi. Padahal warga peserta prona sudah membayar lunas.

Warga mengaku tidak mengerti, apa penyebabnya, sehingga sertifikat mereka tidak jadi hingga detik ini. Pasalnya sejak ditanyakan berulang kali pihak desa selalu meminta untuk bersabar. “Secara pribadi juga sudah saya tanyakan ke Pak kel. Jawabannya juga disuruh bersabar” Ujar warga peserta prona, Nawari (59) asal Kampung Madura, Dusun Candikusuma, Rabu (24/7).

Dikatakannya bersama warga lain pihaknya sempat mendatangi kantor desa, Senin (22/7) lalu untuk menagih janji. Dimana pihak desa waktu itu meminta 5 hari. Namun belum juga mendapatkan kepastian dari pihak desa. Bahkan pihak desa berdalih berkasnya ada di kecamatan.

“Setelah kami cek lagi ke desa katanya ada 15 peserta yang berkasnya kurang. Kenapa baru sekarang diberitahu. Kenapa tidak dulu” Kata Suhadan (40) warga lainnya.

Dikatakannya pada Senin (15/7) lalu pihak desa pernah bilang ada 10 sertifikat yang sudah jadi. Lalu Senin (22/7) berubah, katanya yang jadi baru 7 sertifikat. Namun setelah diminta untuk ditunjukkan pihak desa tidak bisa menunjukkan.

“Dulu pihak desa bilang proses pensertifikatan akan memakan waktu paling lambat 8 bulan. Tapi sudah 2 tahun tidak ada yang jadi. Padahal di desa lain sudah ada yang jadi” Ungkap Nawari.

Warga takut sertifikat akan seterusnya tidak jadi, apalagi di Desa Candikusuma akan ada pemilihan perbekel pada Minggu (28/7) ini. “Kalau incumbent kalah, apa mau penggantinya tanggungjawab. Ini bukan masalah uang pungutan, Kami hanya minta sertifikan jadi” Imbuh Nawari.

Dari pengakuan warga mereka membayar bervariatif, dari Rp. 650 ribu hingga Rp. 1 juta. “Kalau saya bayarnya Rp. 5 juta, tapi untuk berenam” Ujar Masunah (39).

Sementara itu, Perbekel Desa Candikusuma Wayan Bagia Yasa mengaku tidak mengetahui persis masalah prona. Karena yang mengurus staf desa. Namun pihaknya menjamin semua sertipikat akan jadi karena masih dalam proses dan masyarakat diminta untuk bersabar. MT-MB