Gubernur Bali Made Mangku Pastika 23
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika

Karangasem, (Metrobali.com) –

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika meminta agar para pengungsi Gunung Agung dibuatkan kartu identitas pengungsi. Kartu identitas pengungsi itu berfungsi untuk mendata jumlah riil pengungsi Gunung Agung dari 28 desa terdampak. Dengan pendataan itu bahan bantuan dapat tersalurkan dengan baik.
“Untuk menertibkan masalah kpendudukan ini dibuatkan kartu identitas pengungsi. Mereka yang dapat dari 28 desa itu. Itu riil pengungsi,” kata Pastika di Karangasem, Senin 2 Oktober 2017.
Menurutnya, kepala desa yang bertugas membuat identitas kartu pengungsi. ‎”Kepala desa yang buatkan kartu identitas, dibuatkan oleh kepala desa sudah mulai dibagikan,” ungkapnya. Saat ini, kata Pastika, terdapat 144 ribu jiwa pengungsi Gunung Agung. Padahal hanya 28 desa yang terdampak dan berjumlah tidak lebih dari 70 jiwa. Dengan jumlah yang membengkak itu berarti Pastika menduga ada warga dari desa aman yang ikut mengungsi.
‎Ia meminta kepada warga di 50 desa dari 78 desa di Kabupaten Karangasem yang tak terdampak Gunung Agung agar kembali ke kediamannya masing-masing. Hanya saja, tak ada paksaan bagi mereka untuk pulang ke rumahnya. Jika merasa dalam kondisi bahaya, Pastika mempersilakan mereka tetap mengungsi meski wilayahnya berada dalam zona aman.
‎”Tidak ada tujuan apa-apa (menyuruh warga di zona aman pulang). Bukan karena pemerintah tidak mampu mendukung 144 ribu itu. Tetapi karena sebagian dari mereka bisa pulang. Hanya karena panik, lihat orang-orang berduyun-duyun mengungsi, ikut mengungsi. Tapi kalau ada yang lain di zona aman dan merasa bahaya ingin terus mengungsi kita kasih kartu itu,” ujarnya.
Pastika mengaku tak tahu kapan bencana Gunung Agung akan berakhir. Tak ada satu ahli pun yang dapat memprediksi. ‎”Gunung Sinabung sudah 7 tahun belum selesai. Letusan Gunung Agung Tahun 1963 itu berlangsung 1 tahun dari Februari 1963 sampai Januari 1964.‎ Makanya kita hitung jangka panjang,” ungkapnya.‎ (Laporan Bobby Andalan)