Bayu Krisnamurthi

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengharapkan pemerintahan yang baru kelak mau dan mampu mempertahankan pencapaian positif perdagangan Indonesia di pemerintahan Presdien Susilo Bambang Yudhoyono.

“Saya berharap apa yang sudah kita capai ini dilanjutkan. Artinya jangan diturunkan dari tingkat ‘advance’ atau level di mana kita sudah mencatatkan prestasi baik. Kalau tidak dilanjutkan akan sayang dengan pencapaian itu,” kata Bayu di kawasan Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).

Dia mencontohkan prestasi baik yang telah dicapai Indonesia dari sektor perdagangan.

“Perdagangan Indonesia itu bisa disoroti pada dua poin. Pertama, perdagangan Indonesia itu sudah semakin ‘advance’, maju, semakin canggih dalam institusi serta dalam sistem. Kemudian juga mekanisme dalam melakukan negosiasi perdagangan, berhubungan dengan pasar-pasar utama kita.” “Perdagangan di masa kini tidak lagi sederhana dalam hal jual beli barang saja, sifatnya menjadi lebih kompleks,” katanya.

Keberhasilan lainnya, kata Bayu, adalah saat Indonesia menjadi tuan rumah WTO beberapa saat yang lalu. Penyelenggaraan acara internasional itu dikatakannya membuat Indonesia dipandang dunia untuk kembali lagi memberi harapan besar bagi banyak negara.

“Dari WTO itu menunjukkan Indonesia bisa memberikan contoh bagaimana mengelola perdagangan internasional yang baik,” kata dia.

Sementara itu, prestasi berikutnya dari pemerintahan yang akan segera lengser ialah terkait strategi peningkatan nilai tambah.

“Bahwa apa yang telah dirintis Kabinet Indonesia Bersatu II terus dilanjutkan terutama dengan strategi peningkatan nilai tambah kemudian memperdalam dari pasar dalam negeri dan ekspor. Sebagian belum berhasil dan itu menjadi sebuah proses yang terus berlanjut.

“Jadi ini mudah-mudahan bisa dilanjutkan,” kata dia.

Pada Mei 2014 sendiri, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 69,9 juta dolar AS yang terdiri dari surplus non-migas sebesar 1,4 miliar dolar AS dan defisit neraca perdagangan migas sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Kondisi tersebut jauh lebih baik dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Pada Mei 2013, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit masing-masing sebesar 1,96 miliar dolar AS untuk non-migas dan 527 juta dolar AS untuk migas.

Sebagaimana diberitakan, pemerintahan Presiden SBY akan segera berganti kepada pemerintahan berikutnya meski baru-baru ini masih ramai pemberitaan tentang Sengketa Pilpres 2014.

Sidang Sengketa Pilpres 2014 di MK sedang berlangsung.

Hingga berita ini ditulis, tahap sidang di MK masih memasuki tahap pembuktian. Sementara pada tanggal 18-20 Agustus merupakan waktu untuk hakim dalam mempelajari dan menganalisis fakta.

Menurut agenda, pembacaan putusan direncanakan akan digelar pada 21 Agustus 2014. AN-MB