Denpasar, (Metrobalicom)
Serangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Caka 1944 Tahun 2022 serta upaya memberikan ruang kreatifitas bagi kreator ogoh-ogoh di masa pandemi Covid-19 saat ini. ST. Yowana Dharma Santi Banjar Cemara Agung, Desa Tegal Harum menggelar lomba ogoh-ogoh mini. Lomba dibuka langsung Walikota Denpasar, I GN Jaya Negara didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara yang ditandai dengan pemukulan gong, Sabtu (26/2).
Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara usai membuka acara mengapresiasi lomba ogoh-ogoh mini yang diselenggarakan ST. Yowana Dharma Santi, Banjar Cemara Agung, Desa Tegal Harum serangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Caka 1944.
Hal ini tentu mejadi kegiatan positif ditengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19 saat ini. Namun demikian inovasi dan kreatifitas anak muda harus tetap tumbuh.
“Kita harus terus  berinovasi, terus berkreatifitas, inovasi dan kreatifitas anak muda ini harus tetap tumbuh meski di masa pandemi, namun yang produktif dengan tetap disiplin pada protokol kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, melalui lomba ini diharapkan kreatifitas sekaa teruna dalam bidang karya ogoh-ogoh dapat tertampung dan dapat dinikmati oleh pecinta ogoh- ogoh.
Terlebih hasil karya dari insan muda Denpasar dan juga seluruh Bali ini sangat menginspirasi dan telah menggunakan unsur-unsur teknologi kekinian.
Dimana, karya ogoh-ogoh saat ini sudah berkembang pesat. Sehingga tak hanya menampilkan wujud ogoh-ogoh mini, namun juga menampilkan sketsa hingga alur cerita dalam konsep ogoh-ogoh. Sehingga tantangan saat ini dalam keterbatasan yang ada dapat tetap produktif, berinovasi dan berkreativitas.
“Harapan saya saat ini dalam masa pandemi dapat memberikan solusi, dan wadah kreatifitas anak muda dalam berekspresi dan berharap pandemi ini segera berakhir,” ujarnya.
Ketua ST. Yowana Dharma Santi, Made Krisna Dwipayana mengatakan, ogoh-ogoh menjadi prosesi unik di Kota Denpasar dengan kreativitas sekaa teruna yang ada. Sehingga pada situasi pandemi saat ini menggelar lomba ogoh-ogoh mini sebagai wadah kreatifitas para kreator ogoh-ogoh. Hal ini diharapkan mampu membangkitkan semangat berkompetisi menghadirkan berbagai inovasi di bidang karya seni ogoh-ogoh.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi media pengembangan kreativitas dan wawasan pemuda, sekaligus menjadi stimulan bagi penyelenggara kegiatan serupa di kemudian hari,” ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan lomba ogoh-ogoh mini diikuti oleh sebanyak 19 peserta lomba ogoh-ogoh mini dari seluruh Bali. (RED-MB)