Denpasar (Metrobali.com)-

Sebagai media, film merupakan hal yang sudah banyak digeluti oleh para praktisi  dan tersebar di berbagai daerah di tanah air. Kini telah semakin banyak kalangan menjadikan film sebagai sarana penyampaian gagasan mereka kepada khalayak ramai.  Bagi Pemerintah Kota Denpasar yang menaruh perhatian sangat besar pada pengembangan kreativitas masyarakatnya hal itu merupakan petensi yang harus terus dipupuk dan dikembangkan.

Demikian antara lain wejang Walikota Denpasar,  IB Dharmawijaya Mantra, dalam sambutannya pada acara penutupan Pelatihan Produksi Film Dokumenter di Inna Bali Hotel Denpasar, Sabtu (16/6).  Menurut Walikota, sebagai Kota yang sangat peduli terhadap kreativitas masyarakatnya, pihaknya terus berupaya untuk memberi dukungan dan fasilitas agar potensi-potensi kreatif di tengah masyarakat termasuk dalam bidang perfilman dapat tumbuh dengan subur.

 Itu sebabnya Pemerintah Kota Denpasar sangat mendukung terselenggaranya pelatihan produksi film dokumenter yang melibatkan instruktur-instruktur mumpuni dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, European Broadcast Union, dan Institut Kesenian Jakarta, sejak Maret hingga Juni 2013. 

 “Kami terus melakukan upaya sedemikian rupa agar film dapat menjadi sesuatu yang biasa, yang akrab,  di tengah masyarakat. Tidak hanya sebagai tontonan, tetapi juga sebagai media ekspresi yang harus dikuasai ilmu dan teknik penyampaiannya,” ujar Walikota.

 Dalam wejangannya itu, Walikota juga berpesan kepada para peserta pelatihan agar bergandengan tangan dengan Pemerintah Kota untuk menemukan strategi yang tepat dalam upaya pengembangan perfilman di Kota Denpasar.  Tujuannya agar langkah bersama yang diayunkan tersebut memberi dampak lebih luas dari sekadar apreasiasi atau nilai ekonomi, melainkan juga menyentuh pada pembentukan karakter, kepribadian, dan penguatan jati diri sehingga Kota Denpasar memiliki diferensiasi yang tak dapat ditiru oleh bangsa mana pun di dunia.

 “Anda tahu  kearifan budaya lokal merupakan faktor  keunggulan yang menjadi pembeda antara bangsa  satu dengan bangsa lainnya, antara daerah satu dengan daerah lainnya. Dengan strategi yang tepat, langkah kreatif  yang kita ayunkan akan memberi dampak yang jauh lebih luas dari sekadar capaian-capaian personal yang hebat,” tegasnya.

 Di sela acara ramah-tamah, Walikota menyambut baik rencana Dinas Kebudayaan Kota Denpasar yang berniat merangkum potensi kreatif perfilman dengan memfasilitasi terbentuknya komunitas para pembuat dan pecinta film di kota Denpasar. Menurutnya hal itu merupakan langkah yang baik untuk membangun jalinan komunikasi dan semangat saling berbagi antara sesama pecinta film.

 Pelatihan Produksi Film Dokumenter ini telah berlangsung sejak Maret lalu. Diawali dengan pelatihan  “Teknik Riset & Penulisan Hasil Riset untuk Film Dokumenter” (22-23 Maret)  oleh Dr. M. Najib Azca dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; kemudian disusul dengan “Teknik Riset & Penulisan Skrip untuk Film Dokumenter” (19-20 April) oleh  Gerzon Ron Ayawaila  dari Institut Kesenian Jakarta;  Teknik Pengambilan Gambar untuk Film Dokumenter (17-18 Mei) oleh German G Mintapradja  dari European Broadcasting Union; serta “Teknik Penyuntingan Gambar untuk Film Dokumenter” (14-15 Juni) oleh  Sastha Sunu  dari Institut Kesenian Jakarta. Semua pelatihan diselenggarakan  di Inna Bali Hotel Denpasar. RED-MB