Foto: Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara yang juga Ketua Satgas Gotong Royong dan Solidaritas Penanganan Covid-19 PDI Perjuangan Kota Denpasar saat memberikan bantuan sembako kepada Pecalang.

Denpasar (Metrobali.com)-

Video sekelompok pemuda Kampung Jawa menggelar acara di areal masjid di Jalan Ahmad Yani Selatan, Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar,  Sabtu malam (23/5/2020) sehari jelang Idul Fitri menjadi viral dan menuai perhatian netizen dan publik secara umum.

Masyarakat dan banyak kalangan pun menyayangkan hal itu terjadi dengan tidak mengindahkan physical distancing di tengah upaya pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19.

Aksi tersebut juga mendapat perhatian Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara.

“Kita berharap kejadian jangan sampai terulang kembali, masing-masing pihak harus sadar akan kondisi yang kita hadapi dan interospeksi diri,” kata Suteja Kumara yang juga Ketua Satgas Gotong Royong dan Solidaritas Penanganan Covid-19 PDI Perjuangan Kota Denpasar.

Hal ini disampaikan Suteja Kumara usai acara DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar dan Satgas Gotong Royong dan Solidaritas Penanganan Covid-19 PDI Perjuangan Kota Denpasar membagikan paket sembako kepada pemangku dan pecalang di Pura Jagatnatha Denpasar, Senin (25/5/2020).

Ia mengisyaratkan aksi pemuda di Dusun Wanasari ini sebenarnya tidak perlu terjadi, bila semua pihak menyadari protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dipatuhi, salah satunya yaitu social distancing dan physical distancing (jaga jarak).

“Intinya jangan bengkung. Ikuti himbauan pemerintah dan protokol kesehatan yang ada. Apalagi Denpasar juga menerapkan PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat,” tegas Suteja Kumara.

Ia beranggapan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah sebetulnya sudah sangat baik sekali yang semata-mata untuk menyelamatkan masyarakat, selain juga untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Denpasar, khususnya.

“Kalau boleh saya analogikan, seperti anak kecil yang melihat harimau, dia tidak takut bahkan dianggap sebagai mainan, tapi bagi orang dewasa, harimau tentu menakutkan dan perlu dihindari, jadi seperti itulah kita tahu resikonya jadi melihat sesuatu mesti menggunakan nalar,” ujarnya.

Ke depannya ia meminta semua pihak untuk mawas diri, apalagi Denpasar tengah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) untuk itu kegiatan mesti dipilah-pilah.

“Tugas kami tetap menghimbau masyarakat agar tidak terlena dengan kondisi yang ada. Tetap ikuti protokol kesehatan,” imbuh Suteja Kumara yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar ini. (wid)