Versi IRC Mangku Unggul, Versi SMRC Puspayoga Unggul
Denpasar (Metrobali.com)-
Hajatan Pilkada Bali dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2013-2014 ini memang gila. Ini benar-benar sebuah permainan yang menegangkan bagi kedua pendukung pasangan nomor Urut 1 AA Puspayoga (PAS) dan nomor Urut 2 Made Mangku Pastika (Pasti-Kerta) saat menyikuti hitung cepat yang dilakukan lembaga riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) dan Indonesia Research Center (IRC).
Hal ini terbukti bahwa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Bali yang diselenggarakan Provinsi Bali berlangsung seru. Hasil hitung cepat sementara (quick count) yang dilakukan SCTV bersama lembaga riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) hingga pukul 14.00 WIB menyatakan selisih antara kedua kandidat calon gubernur Bali hanya terkait selisih kurang dari 1 persen.
Dengan margin of error 1 persen, akan sulit menebak siapa yang akan memenangkan singgasana Gubernur Bali.
Cagub Bali dengan nomor urut 1 yakni pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (Pas) meraih perolehan suara sementara sebesar 50,31%. Sedangkan pasangan nomor urut 2 Made Mangku Pastika-Sudikterta (Patikerta) yang menjadi pasangan berada sedikit di bawah Pas, yakni sebesar 49,69%.
Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan mengatakan, dari 9 kabupaten kota di Provinsi Bali, sebanyak 5 kabupaten dimenangkan oleh pasangan Pas. Sementara 4 lainnya dimenangkan Pastikerta.
Hasil berbeda dilansir oleh Indonesia Research Center. Berdasarkan 100 persen data yang masuk dari TPS sampel, pasangan Pastika-Sudikerta unggul dengan 50,01 persen. Sementara pasangan Puspayoga-Sukrawan mendapat 49,99 persen.
Dengan margin error sebesar satu persen, dua hasil quick count ini belum bisa dijadikan acuan bagi kedua kubu untuk mengklaim kemenangan. Mereka harus menunggu hasil perhitungan manual yang akan dilakukan KPU.
“Tetap tak bisa disimpulkan, karena margin error-nya hanya 1 persen. Siapapun yang menang nanti itu sangat tipis. Kami belum yakin siapa yang menang,” ujar Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan, Rabu (15/5/2013).
Menanggapi hasil ini, cagub dengan nomor urut 2 Made Mangku Pastika tetap optimistis. “Mereka boleh saja punya pendapat. Masih ada suara-suara yang belum masuk,” kata Pastika.
“Bawaslu sudah bekerja dengan baik, jujur, independen, dan profesional. Aparat kemanan harus bekerja lebih keras karena selisihnya sedikit sekali,” tuturnya.
Namun apapun hasilnya nanti, Pastika berharap semua pihak dapat menerimanya. “Tetap menjaga keamanan, persaudaraan kita,” ucap Pastika.
Sementara itu, cagub nomor urut 1 Anak Agung Ngurah Puspayoga belum bisa dimintai komentarnya terkait hasil hitung cepat ini. Saat ini Puspayoga tengah berkeliling untuk menemui para pendukungnya. Penghitungan manual hasil Pilkada Bali 2013-2018 akan dilakukan KPUD Bali tanggal 27 Mei 2013. INT-MB
10 Komentar
Dulu PDIP menghujat quickcount,kok skrng percaya quickcount,konsisten dong
klo pas menang…ternyata itu dari komunitas muslim …siap2 aj bali jadi pulau seribu mesjid &sarang teroris .
lebay,,,ahhhhhh
PASti menang = 1 partai pengusung
pasti-kalah = 9 partai pengusung
cemen woyy beraninya keroyokan by 1 pleasee……….. wkwkwkwk
1 partai pengusung aja bisa 50% apa lagi 2 atau 3
koalisi itu sama rakyat bukan sesama parpol!!!!
Tenang belum pinal brow..
The sesumbar malu tu, o amen saje menang, menangis lantas eling be, nyen ane cemen? ????????kuik kuik kuik kuik kuik kuik kuik kuik kuik kuik kuik kuik
Hati kecilku menangis klo mangku kalah.., Ъќ rela Bali dipimpin oleh pemalas.., tp tetep yakin mangku menang..!!
serangan fajar,bagi2 sembako di buleleng,jembrana,pulsa multiprovider dibangli…dengan gambar pasangan tertentu,,,,asal be pis meliah jek aluh sing nyak fair
To lihat Van Kaler bilang klu pasangan no 1 siap2 Bali jadi pulau banyak mesjidnya dan sarang teroris , ini udah diluar koridor tlng aparat terkait menindaklanjuti msl ini , provokasi berbau sara
jangan sara lawong semua ktp bali punya hak pilih tanpa sara piss….. akhirnya black camping berbau sara tidak mempan broooooo siapapun pemenangnya yang penting aman dan pas dihati