Klungkung ( Metrobali.com )- 

Warga Ceningan Nusa Penida, Klungkung  boleh bersyukur karena kedatangan enam orang para peneliti dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Yogyakarta. Kedatangan mereka untuk membantu bagaima pengolahan rumput laut.
Tim anggota LIPI Yogyakarta itu sendiri dipimpin langsung  Dewi Poeloengasih yang juga seorang peneliti senior dari LIPI Yogya. Menurut Dewi sebelumnya pihaknya sudah datang melakukan survai sekitar April lalu. Saat itu ada tiga orang yang datang untuk melakukan penelitian termasuk Dewi. Namun saat tim pelatihan ini dua personil diganti. “Yang sekarang ini datang lebih banyak tim teknis,” ujar Dewi.

Saat melakukan survai Dewi mengaku bertemu dengan beberapa petani rumput laut di Ceningan diantarnya dari kelompok nelayan serta rumput laut Segara Winangun, Ceningan. Saat itu para petani berharap agar mereka bisa mengelola rumput laut tersebut. Karena kalau dijual begitu saja harganya sangat murah sekitar Rp 3500 per kilogram. Saat itu para petani berharap ada yang memberikan pelatihan untuk mengelola pasca panen rumput laut tersebut.

Gayung pun bersambut Dewi yang selama ini lebih banyak melakukan penelitian di Laboraturium pun turun gunung untuk memberikan pelatihan. Bahkan saat ke Ceningan saat survai dia juga sempat membawa rumput laut asli Ceningan sebagai sempel. Dan ternyata rumput laut jenis ini bisa dioleh menjadi berbagai pangan. Diantaranya Karaginan kertas. Karaginan adalah semecam sari pati rumput laut. Selain itu rumput laut juga bisa di oleh menjadi krupuk, permen dan jeli, puding serta Selai. “Bahkan bisa juga jadi bakso…namun kita tidak terlalu banyak memberikan agar mereka tidak binggung,” ujarnya.

Harapanya jika petani tidak jual mentah mereka bisa menikmati nilai tambah dari hasil pertanian tersebut. Sementara dalam pelatihan nampak para ibu ibu asal Ceningan dan Lembongan cukup antusias. Pelatihan pertama adalah membuat Jeli dari rumput laut yang meterinya diberikan oleh Diah Pratiwi salah satu anggota tim dari LIPI Yogyakarta dibantu oleh rekanya Sri Endartini.

Ada sekitar 30 orang hadir dalam pelatihan hari pertama yang dilakukan di Balai Banjar Ceningan Kangin. Pelatihan sendiri mulai pukul 10.00 wita dan berakhir pukul 14.00 wita. Ibu ibu kelompok pengrajin rumput laut sendiri nampak antusias mengikuti pelatihan. Mereka juga langsung diajak praktek begimana membuat Jeli. Bahkan menurut Kadek Marni dan Kadek Widiasih mengaku senang bisa ikut pelatihan. Dia pun optimis kalau para ibu ibu nantinya bisa mengerjakan produk produk tersebut. hanya saja dia mengakui ada beberapa kendala soal pemasaran nantinya karena Ceningan termasuk pulau kecil. Namun demikian pasar di Luar Pulau ini cukup besar termasuk di Bali.

Untuk tahap awal kalau sudah bisa membuat nantinya mereka akan menjadikan olahan ini sebagai oleh oleh kas Nusa Penida. Selaian itu pasar lainya adalah para wisatawan yang benyak berkunjung ke Pulau tersebut. Sementara itu menurut Romy Maryana selain sebagai panganan rumput laut juga bisa untuk bio etanol sebagai energi terbarukan. Dimana ampas dari pengolahan rumput laut untuk pangan bisa dipergunakan untuk Bio Etanol. Ini bahkan bisa dicampur langsung ke Bensin (Premium) dengan campuran tertentu sangat bagus untuk kendaraan bermotor. Pelatihan tersebut akan berakhir rabu 1/8-2012.  Pada hari senin 30/7 tem LIPI akan mempratekan pembuatan krupuk dari bahan rumput laut. SUS-MB