Foto: Suasana Wisuda ke-92 Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar bertempat di The Westin Nusa Dua, Bali pada Rabu 28 Juni 2023.

Badung (Metrobali.com)-

Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar menyelenggarakan wisuda ke-92, pada Rabu 28 Juni 2023 bertempat di The Westin Nusa Dua, Bali. Pada prosesi wisuda ini, Undiknas melepas sejumlah 245 wisudawan/wati yang telah siap menjadi masyarakat global yang berdaya saing, adaptif dan responsif terhadap tantangan di era digitalisasi dan globalisasi.

Mahasiswa dari berbagai program studi yang mengikuti Wisuda ke-92 Undiknas, meliputi 77 wisudawan dari Program Studi Manajemen, 38 wisudawan dari program studi Akuntansi, 42 wisudawan dari Program Studi Ilmu Hukum, 20 wisudawan dari Program Studi Ilmu Komunikasi, 3 wisudawan dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara, 8 wisudawan dari Program Studi Teknik Sipil, 7 wisudawan dari Program Studi Teknik Elektro, 3 wisudawan dari Program Studi Teknologi Informasi, 30 wisudawan dari Program Studi Magister Manajemen, 8 wisudawan dari Program Magister Administrasi Publik, 9 wisudawan dari Program Magister Hukum.

Rektor Undiknas, Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN.Eng., mengatakan bahwa globalisasi pendidikan saat ini mulai banyak digaungkan di dunia pendidikan. Istilah globalisasi sendiri merujuk pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia yang saling berhubungan satu sama lainnya dan tidak mengenal batas-batas geografis negara maupun ikatan primordial seperti suku, bangsa, ras, dan agama. Berdasarkan pengertian tersebut, globalisasi pendidikan dapat dirumuskan sebagai kegiatan penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang tidak mengenal batas geografis negara.

Secara lebih rinci, kegiatan penyelenggaraan pendidikan yang dimaksud akan berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar yang dapat dilakukan di daerah asal dan di luar negeri. Kedepannya, tidak menutup kemungkinan bahwa lembaga pendidikan asing juga dapat mendirikan lembaganya dan menyelenggarakan berbagai kegiatan dan program pendidikan di Indonesia.

Dengan membaca peluang tersebut, sejak tahun 2020 lalu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mencanangkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk memfasilitasi pendidik dan tenaga pendidik melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara merdeka sesuai dengan minat, bakat, dan potensi yang bersangkutan. Program MBKM menjadi program unggulan yang digunakan oleh pemerintah dalam mengukur capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.

Ketika ditelisik lebih lanjut, indikator pada IKU berkaitan erat dengan indikator pemeringkatan perguruan tinggi terbaik dunia yakni indikator yang ada pada Quacquarelli Symonds World University Ranking (QS WUR) yakni Academic Reputation, Employer Reputation, Faculty Student Ratio, Citation per Faculty, International Faculty and Students.

“Oleh karenanya, Undiknas berkomitmen penuh menuju World Class University, berpegang pada tagline Undiknas, yang juga mendasari setiap program kerja Undiknas. Selaras dengan tagline Undiknas, yakni Techno Research-Preneur University, Undiknas berkomitmen untuk mencetak Entrepreneur Muda, Mandiri dan tangguh, mengedepankan pemanfaatan teknologi, serta berbasiskan hasil riset,” terang Rektor Undiknas Prof Sri Subawa.

Berkenaan hal tersebut, Undiknas telah merancang kurikulum yang mewajibkan mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan, mengasah hard-skill dan soft-skill mahasiswa, dan memiliki literasi digital, sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki link and match dengan IDUKA (Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja).

“Tidak hanya itu, setiap tahunnya, Undiknas juga memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnisnya melalui program pendanaan Hibah Kewirausahaan Undiknas, dengan total pendanaan mencapai 1 Milyar rupiah. Pendampingan dan pembinaan terhadap mahasiswa yang mendapatkan pendanaan hibah akan dilakukan dalam Inkubator Bisnis Undiknas,” ungkap Rektor Undiknas Prof Sri Subawa lebih lanjut.

Selain itu Undiknas sukses menjadi pionir Joint Degree dengan HELP University Malaysia, kemudian meningkatnya jumlah mahasiswa asing yang menempuh studi di Undiknas, baik dengan skema short course, full degree, maupun internship, pengembangan kurikulum dan sistem pembelajaran berbasis internasional, peningkatan jumlah dosen yang mengikuti kegiatan Tridharma bertaraf internasional, serta pengembangan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi mitra luar negeri untuk realisasi international student’s exchange program, double degree program, international enrichment program, joint-research, adjunct Professor, bridging to Professor untuk dosen Undiknas, dan lainnya.

“Artinya, Undiknas memberikan ruang bagi keterlibatan berbagai institusi, organisasi dan industri yang bergerak di berbagai bidang sebagai partner untuk mewujudkan visi dan misi Undiknas, khususnya penguatan jiwa kewirausahaan dan pemanfaatan teknologi,” tegas Prof Sri Subawa.

Sesuai dengan hal tersebut, pada prosesi wisuda ini Undiknas menjalin kerjasama dengan adanya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia Provinsi Bali, serta Kerjasama Internasional dengan Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) dan Red Sea Associates.

Prosesi wisuda ke- 92 kali ini melepas para wisudawan dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada masing-masing program studi, yaitu: Program Studi Manajemen diraih oleh Ni Putu Riska Febriyanti, S.M. dengan perolehan IPK 3.9, Program Studi Akuntansi diraih oleh Ni Putu Fiona Adys Citradewi, S.Ak dengan perolehan IPK 3.93, Program Studi Ilmu Administrasi Negara diraih oleh Yohanta Darung Jemaruk, S.A.P. dengan perolehan IPK 3.90.

Lalu Program Studi Ilmu Komunikasi diraih oleh Rizky Alfian Satria Sandhy, S.I.Kom dengan perolehan IPK 3.96, Program Studi Ilmu Hukum diraih oleh Kholifah Purnami Agustina, S.H. dengan perolehan IPK 3.91, Program Studi Teknik Sipil diraih oleh Diyah Ayu Lestari, S.T. dengan perolehan IPK 3.64, Program Studi Teknik Elektro diraih oleh I Nyoman Wiliartama, S.T. dengan perolehan IPK 3.63.

Selanjutnya pada Program Studi Teknologi Informasi diraih oleh Nabila Victory Aribowo, S.Kom dengan perolehan IPK 3.95, Program Studi Magister Managemen diraih oleh dr. I Gede Ariguna Wijaya, M.M. dengan perolehan IPK 3.98, Program Studi Magister Administrasi Publik diraih oleh I Kadek Rian Prayana, S.A.P., M.A.P. dengan perolehan IPK 4.00, Program Studi Magister Hukum diraih oleh Ni Luh Gede Purnamawati, S.E., S.H., M.H. dengan perolehan IPK 4.00. (wid)