Denpasar (Metrobali.com)-

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kini sedang menyiapkan berbagai langkah perubahan terhadap paket soal ujian nasional (unas) jenjang SMA/SMK pada 2013 mendatang. Ini sebagai langkah konkret pemerintah untuk mengintegrasikan hasil unas sebagai prasyarat seleksi masuk perguruan tinggi lewat jalur undangan. Bahkan, tingkat standarisasi nilai unas pun akan ditingkatkan.

Pelaksanaan unas SMA/SMK tahun 2013 akan menggunakan 20 paket soal. Bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas hasil unas. Banyaknya jenis soal dalam unas berarti potensi tindak kecurangan akan semakin sempit. Ini karena setiap ruangan berisi 20 peserta unas. Jadi setiap peserta unas mengerjakan soal berbeda. Diharapkan, kredibilitas unas semakin terjaga dan kualitas generasi emas bangsa ke depan semakin unggul dan kompetitif.

Menyikapi hal itu, Kemendikbud bersama Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) kini telah berupaya melakukan persiapan awal dengan menyusun kisi-kisi unas tahun depan. Rencanya kisi-kisi soal unas ini tidak disajikan dalam bentuk butir-butir soal, melainkan hanya menampilkan judul, atau panduan mengenai materi apa saja yang akan diujikan. Proses sosialisasi kisi-kisi soal ini akan dilakukan bulan depan, Oktober 2012 nanti. Kisi-kisi soal unas ini nantinya yang akan dijadikan landasan untuk pembuatan paket soal unas tahun depan.

Nah, atas realitas itu, perjuangan peserta unas tahun depan dipastikan akan semakin sulit. Ini berarti tingkat kelulusan pun semakin ketat. Jika para peserta unas tidak betul-betul mempersiapkan diri lebih dini, dapat dipastikan tingkat kegagalan semakin tinggi. Makanya, para peserta unas dituntut untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan setiap sekolah pun harus lebih meningkatkan pelayanan publiknya. Sehingga, peserta unas yang menjadi anak didiknya dapat mengikuti unas dengan baik dan memeroleh hasil maksimal.

Kepala Disdikpora Bali, AAN Gde Sujaya mengakui memang proses unas 2013 masih cukup jauh. Namun, kini pemerintah sudah tancap gas dan bahkan sedang giat-giatnya melakukan perubahan sistem dalam pelaksanaan unas jenjang SMA/SMK tahun 2013. Mulai dari distribusi soal dengan kode khusus, penyiapan kisi-kisi soal untuk Oktober 2012 hingga perubahan 20 paket soal unas. Ini tentunya sebagai langkah konkret dalam menyukseskan program pendidikan mencetak karakter dari generasi emas bangsa yang berkualitas dan unggul. Yakni cerdas, kreatif, berbudaya, kompetitif, dan berdaya saing global. Ini artinya para peserta unas (siswa) dituntut harus lebih serius dalam mengikuti bimbingan belajar (bimbel) yang disiapkan sekolah maupun dilakukan secara mandiri di luar sekolah dengan sebaik-baiknya.

Menurutnya, dalam mengantisipasi segala bentuk perubahan itulah, pihaknya kini telah menghimbau semua sekolah di Bali untuk meningkatkan pelayanan publiknya secara prima, dengan mengoptimalkan proses pembelajaran di sekolah bagi para peserta unas tahun depan. Di samping itu, para orang tua juga lebih ketat dalam mengawasi proses belajar anaknya di luar sekolah secara lebih dini dalam menghadapi unas tahun depan, sehingga anaknya nanti dapat lulus dengan nilai memuaskan.  Artinya, mampu memenuhi standarisasi kelulusan yang telah ditetapkan dengan lebih baik. “Saya berharap seluruh komponen terkait dalam dunia pendidikan untuk lebih serius dan menyiapkan segala keperluan untuk unas tahun 2013 secara lebih dini dengan sebaik-baiknya. Mengingat tingkat kesulitan yang harus dihadapi para peserta unas tahun depan. Ini demi peningkatan mutu pendidikan dan kualitas generasi emas bangsa ke depan,” pintanya. IJA-MB