Jakarta (Metrobali.com)-

Para korban tragedi Bom Bali I kini merasa puas atas tertangkapnya Umar Patek. Paling tidak itu diakui Made Sudana yang istrinya meninggal pada saat Bom Bali I itu. Seperti yang lansir TRIBUNNEWS.COM, bahwa gembong Teroris, Umar Patek menjalani pemeriksaan kesehatan usai kedatangannya di Indonesia dari Pakistan. Umar Patek diketahui dalam kondisi sehat saat berada di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Pengacara Umar Patek, Asludin Hatjani mengatakan kliennya telah memberikan surat kuasa kepadanya untuk memberikan bantuan hukum dalam menjalani persidangan di Indonesia. “Kemarin saya sudah tandatangani surat kuasa. Umar Patek saat itu sedang menjalani perawatan luka tembak di paha sebelah kanan,” kata Asludin ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (12/8/2011).

Asludin mengatakan luka tersebut mulai mengering dan perlu diobati agar tidak terjadi infeksi. Mengenai pemeriksaan seputar kasus pengeboman yang dilakukannya, Asludin mengatakan kepolisian belum melakukannya. “Masih pemeriksaan administrasi saja dan kesehatan,” katanya.

Diketahui, Umar Patek telah tiba di Indonesia kemarin, Kamis (11/8/2011) sekitar pukul 07.00 WIB. Dengan pengamanan ketat, Umar Patek bersama istrinya warga FPilipina telah diamankan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Umar Patek adalah salah satu dari beberapa militan Indonesia yang akan mampu menjelaskan kepada kepolisian tentang hubungan dan jangkauan dari jaringan kelompok militan Islam radikal di Asia.

Patek dilaporkan mengalami cedera selama tembak-menembak dengan pasukan keamanan dalam operasi penangkapannya.Umar Patek (41 th), diduga terlibat dalam pemboman klub malam di Bali, Indonesia, pada 2002, yang menewaskan 202 orang. Sejak itu, beberapa tokoh kunci di Asia Tenggara jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang diuga terlibat, ditangkap dalam keadaan hidup dan sebagian tewas dalam sebuah operasi penangkapan.