Denpasar (Metrobali.com)-

Momentum Tumpek Landep hendaknya  menjadi titik tolak pembaharuan dan peneguhan komitmen bagi seluruh masyarakat Bali untuk menajamkan pikiran serta menajamkan kualitas spiritual agar benar-benar mampu melaksanakan tugas mengemban swadarma masing-masing. Demikian
dikatakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika usai melaksanakan pujawali serangkaian Piodalan Pura Penataran Agung Kerta Sabha yang bertepatan dengan hari Tumpek Landep, Sabtu (30/6) Saniscara Kliwon Wuku Landep.
Gubernur berharap momen piodalan dan Tumpek Landep ini dimanfaatkan khususnya oleh aparat Pemerintah Provinsi Bali untuk meneguhkan komitmen dalam melaksanakan tugas sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya. “Setiap tumpek landep kita membaharui komitmen kita semua untuk senantiasa kita mengkaji kembali, menajamkan emosi serta kualitas spiritual kita sehingga benar-benar dapat menganalisa, mengantisipasi, merespon segala permasalahan yang ada terutama yang berkaitan dengan tugas-tugas utama kita di pemerintahan,” ujarnya.
Upacara piodalan dimulai pagi hari dimana Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ny. Ayu Pastika *mendak* keris dari tempat penyimpanannya di Jaya Sabha untuk distanakan di Pura Penataran Agung Kerta Sabha. “Jadi itu keris pusaka sebagai Pejenengan Ida Betara peninggalan para leluhur kita yang setiap tumpek landep tedun dari tempat penyimpanannya dan distanakan di Merajan Agung untuk kemudian kita kembalikan lagi ke tempat penyimpanannya setelah prosesi nyineb,” jelas  Pastika.
Acara dilanjutkan dengan tari rejang yang diikuti Ny. Ayu Pastika dan tari topeng. Usai prosesi mecaru Gubernur Made Mangku Pastika, Ny. Ayu Pastika serta jajaran SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali melakukan persembahyangan bersama. Prosesi *penyineban *dilakukan pukul 19.00 Wita
pada hari yang sama. SUT-MB