Presiden Donald Trump menghadiri acara penandatanganan perjanjian dagang dengan Jepang di Gedung Putih, Washington, 7 Oktober 2019.

Presiden Donald Trump mengirim peringatan keras tetapi sifatnya bertentangan. Senin (7/10), dia mengatakan pasukan Amerika tidak akan berbuat apa-apa apabila terjadi serangan Turki terhadap pasukan Kurdi. Namun, dia juga mengancam akan menghancurkan ekonomi Turki apabila mereka bertindak terlalu jauh.

“Kalau mereka melakukan sesuatu diluar apa yang kita pikir adalah manusiawi,” kata Trump kepada para wartawan, Senin (7/1) siang. “mereka akan menderita balasan berupa sebuah ekonomi yang akan dihancurkan.”

Sekutu Presiden Trump di Partai Republik mengungkapkan kekesalan mereka terhadap prospek meninggalkan pasukan Kurdi Suriah yang sudah bersama pasukan Amerika memerangi ISIS.

Salah satu pendukung Trump yang paling setia di Senat, Senin (7/10), menyebut keputusan itu “berpandangan dangkal dan tidak bertanggung jawab.”

Tampil dalam acara “Fox & Friends”, Senator Republik Lindsey Graham ditanya apakah dia mendukung langkah presiden itu. “Pasti tidak,” katany. Graham mengklaim langkah itu merupakan “kemenangan besar untuk ISIS.”

Graham mengatakan, Kurdi di kawasan itu akan bersekutu dengan diktator Suriah Bashar al-Assad karena tidak punya pilihan lain. “Jadi ini merupakan kemenangan besar untuk Iran dan Assad,” kata Graham menambahkan. [jm/pp] (VOA)