Bangli (Metrobali.com)-

 Kerja keras yang dilakukan jajaran Disependa Bangli rupanya menemui hasil maksimal. Dalam hitungan Triwulan pertama, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sudah berhasil dipenuhi. Bahkan dari data yang masuk di Dispenda, dari rencana yang ditaget hitungan Rp 42 miliar, untuk Bulan Janurai, Februari dan Maret sudah masuk hitungan 15 persen lebih dari angka Rp 42 miliar itu. Hingga peningkatan PAD, tahun 2012 total 38 miliar dan untuk tahun 2013 ditarget Rp 42 miliar yakin bakal dapat terpenuhi. “Triwulan pertama kita sudah lampau target. Sesuai peraturan perundang-undangan yakni hitungan 15 persen dari hitungan 4 triwulan itu,” ujar Dispenda Bangli, Ketut Riang, kamis (4/7).

Menurut Ketut Riang, dengan kondisi seperti itu kedepannya pihak Dispenda tetap bakal menggenjot sektor BPATB (Biaya Perolehan Hak Tanah dan Bangunan). Pasalnya disektor ini PAD lumayan tinggi. Yakni kita genjot hitungan Rp 1,1 miliar. Tak hanya itu disektor PBB juga potensi kenaikanna cukup besar. Yakni hitungan Rp 2 miliar. Sisanya peningkatan itu ditarget dari sektor hotel hitungan Rp 100 juta dan restoran 690 juta. Termasuk juga meningkatkan PAD dari sektor galian C dan retribusi pasar. Dari sekian itu naik 1 persen sudah sangat lumayan. Mengingat pos cukup besar. Untuk itu pengawasan terhadap wajib pajak itu terus ditingkatkan.

 Dalam hal kewajibannya dalam rangka membayar pajak. “Pemantauan kelapangan dan proses pengetatan itu bakal dimaksimalkan,” tegas Riang. Belum lagi dari sektor retribusi pasar jika sudah diperbaiki Pasar Kidul Bangli itu dan sektor pariwisata khususnya di obyek Penelokan. Didisbupra ini yang cukup lumayan tinggi. Mencapai hitungan Rp 7,6 miliar. “Kebocoran yang sering kita dengar bakal diminimalisir. Beragam isu miring terkat pungutan menuju obyek wisata Panelokan yang disebutkan acap kali dipermainkan,” terangnya. Untuk pasar kidul sendiri masih normal yakni hitungan 1,47 miliar hampir 1,5 miliar.

Birokrat asal Kintamani ini menambakan, dengan sisa waktu hitungan beberapa bulan lagi kedepan, PAD itu pasti bakal terpenuhi. “Sekarang saja sudah kita dapatkan hitungan Rp 17,9 miliar. Siswa waktu 7 bulan pasti bakal terpenuhi,” papar Riang. Mengenai RSUD Bangli karena sudah BLU, disini lumayan pemasukannya mencapai hitungan Rp 18 miliar. Belum lagi sesuai dengan rencana Puskesmas yang bakal dibentuk sejenis Badan Layan Umum Daerh (BLUD). Meski diketahui prosesnya masih panjang untuk merubah bisa berbentuk badan layanan umum itu. Kalau ini terealisasi ditarget hitungan Rp 1,5 miliar dari seluruh Puskesmas.WAN-MB