Pariwisata

Suasana pelaksanaan mini seminar dengan  tema “Transaksi Nontunai Meningkatkan Efisiensi Pariwisata Bali”, Jumat, (28/7) di Kantor Perwakilan Bisnis Indonesia Bali, Denpasar.

Denpasar,(Metrobali.com)-
Masih rendahnya pemanfaatan digital banking di masyarakat Bali khususnya dan Indonesia umumnya. Dalam upaya memasyarakatkan penggunaan cashless, misalnya sudah pernah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali, melalui Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Akan tetapi, sambutannya kurang maksimal dari sejumlah pihak, yang menyebabkan program tersebut tidak dapat didorong lebih maksimal lagi.

Terkait dengan hal tersebut pelaku usaha dan perbankan di Bali menangapi seperti, dari Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali I Gusti Ketut Sumardayasa, disela pelaksanaan mini seminar dengan  tema “Transaksi Nontunai Meningkatkan Efisiensi Pariwisata Bali”, Jumat, (28/7) di Denpasar menyampaikan, memang masih rendah penggunaan non tunai dilakukan oleh masyarakat dalam bertransaksi.  Itu bisa dlihat dari, survei yang sempat dilakukan di dua toko retail di Bali, hanya 30 persen masyarakat yang memanfaatkan non tunai untuk bertransaksi. Padahal, dengan mengunakan non tunai banyak keuntungana yang akan didapat, seperti, lebih simpel, pengehematan, lebih aman, produktif serta lebih memghemat waktu.

“Dengan non tunai produktivitas dapat lebih meningkat, serta akan mampu mengurangi prilaku seseorang yang suka “nilep”. Memang, pemahaman kepada masyarakat perlu ditanamkan secara terus menerus,” jelasnya.

Selanjutnya, Regional Transaction & Consumer Banking Head Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusra Endra Wahyudi mengatakan, saat ini era telah berubah menjadi era digital. Dengan perubahan tersebut  akan ada juga perubahan dari prilaku dari customer.

“Saat ini, telah masuk pada era digital. Dan masuk juga pada era non tunai, akan banyak keutungan yang didapat jika transaksi yang dilakukan dengan non tunai mulai dari, pengelolaan keuangan akan lebih efektif, trasaksi lebih aman dan efisien serta dapat meningkatkan transaksi pembelanjaan. Serta, digitalisasi banking akan mampu memperkuat potensi pertumbuhan daerah Bali,” ujarnya.

Masih dalam waktu dan kesempatan yang sama, Deputi Direktur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Azka Subhan, mengatakan, ada beberapa kendala bertransaksi dengan uang tunai. Kendala-kendala tersebut antaralain, biaya yang besar, kerepotan dalam bertransaksi dan tidak tercatat. Sedangkan, beberapa keuntungan bertransaksi dengan non tunai yaitu, akses lebih luas dan praktis. Melihat kendala bertransaksi tunai Dia berharap, setiap tempat dapat memanfaatkan transaksi dengan non tunai.

“Bank Indonesia sebagai mediator, dan berharap akan semakin banyak masyarakat beralih mengunakan instrumen non tunai. Agar, semakin banyak lagi masyarakat mengunakan non tunai dalam bertransaksi, dengan demikian maka sosialisasi perlu terus dilakukan ketengah-tengah masyarakat,” katanya. AA-MB